Di Maroko, kebanyakan adalah
toilet kering. Jadi tidak ada air untuk cebok. Duh, aku sangat tidak betah dan
nyaman kalau habis pipis tidak cebok. Begitu juga dengan daerah kewanitaanku. Pasti
langsung keluar keputihan atau bau tidak sedap. Aku cari – cari pembersih
khusus daerah kewanitaan disini pun tidak ada (aku mencarinya di supermarket).
Kalau kamu lihat videoku bongkar paket dari Jakarta, kamu pasti tahu aku senang
banget akhirnya bisa dapetin Betadine Feminine Hygiene. Sekarang aku harus
selalu sedia tissue dan aqua botol untuk cebok kalau pergi kemana- mana.
Awalnya tidak sengaja sih girls,
bisa pakai Betadine Feminine Hygiene dan akhirnya suka, cocok. Mungkin ini yang
dinamakan takdir,hehehe. Adikku ini bekerja di Mahakam Beta Farma aka produsen
Betadine. Ia bekerja sebagai Quality Assurance (samaan seperti kakaknya yak
hehehe). Suatu hari dia pulang membawa sampel
Betadine Feminine Hygiene. Sumpah aku baru tahu kalau Betadine ada
varian ini. Awalnya sih aku tidak mau coba apalagi mindset kepala ini betadine
tuh obat buat luka. Apalagi kalau kamu liat cairannya pun sama seperti betadine
buat obat luka.
Daerah intim kewanitaan adalah
daerah yang sangat sensitive. Seperti yang kita tahu, pada derah tsb memang
terdapat mikroorganisme atau flora yang secara alami tumbuh di sana. Pada saat
menstruasi berlangsung, mikroorganisme (bakteri, kuman & virus) tsb
bertambah berkali-kali lipat banyaknya. Darah haid yang kotor juga mengandung
mikroorganisme. Hal ini yang menyebabkan terkadang kalau kita tidak menjaga
kebersihan secara ekstra saat haid, maka akan timbul gatal, iritasi, infeksi
dan bau tidak sedap di daerah intim. Tidak hanya itu, resiko bahaya kanker
serviks juga mengancam. Jadi jangan lupa untuk sering – sering ganti pembalut
dan menjaga kebersihan ya girls.
Aku paling tidak betah dengan
gatal saat haid. Kulitku itu kan sensitive, jadi aku pasti tidak betah menumpuk
darah haid di pembalut. Biasanya kalau haid aku bisa ganti pembalut hingga 4-5x
sehari lho. Waktu itu aku ada acara di luar rumah seharian dan aku lupa bawa
pembalut cadangan untuk ganti. Alhasil saat sampai rumah aku udah tidak tahan
banget dengan gatal di area kewanitaan. Walau gatal tapi anti garuk yaa. Karna
mamaku juga pakai ini, jadi ini terpampang nyata di kamar mandi. Yasudahlah aku
coba. Ternyata lho begini rasanya? Seperti tidak memakai apa-apa. Ampuh pula.
Jadi selama ini aku paranoid aja gitu sama penampilan luarnya. Don’t judge the
book from its cover, yes !
Daerah kewanitaanku yang
sensitive ini juga tidak hanya berlangsung saat haid. Kalau aku habis pipis di
toilet umum lalu bilas dengan airnya yang ternyata tidak bersih, pasti beberapa
jam kemudian langsung muncul keputihan. Keputihan ini sebenarnya tanda bahwa
bakteri baik dibawah sana sedang melaksanakan tugasnya melawan bakteri jahat
yang berasal dari air kotor tsb. Memang nantinya akan sembuh sendiri, namun
kadang aku yang tidak sabar. Tidak betah kalau tau area intim sedang dalam
keadaan kotor. Kalau sudah seperti ini begitu sampai rumah pasti langsung aku
bilas dengan Betadine Feminine Hygiene.
Mengapa
memilih Betadine Feminine Hygiene?
Karena Betadine Feminine Hygiene mengandung
Povidone Iodine. Menurut Wikipedia, povidone-iodine atau PVP-I adalah sebuah polimer larut air yang mengandung sekitar
10% iodin aktif, jauh lebih
ditoleransi kulit, tidak memperlambat penyembuhan luka, dan meninggalkan
deposit iodin aktif yang dapat menciptakan efek berkelanjutan. Keuntungan
antiseptik berbasis iodin adalah
cakupan luas aktivitas antimikrobanya. Iodin menewaskan semua pathogen utama berikut spora-sporanya, yang sulit diatasi oleh
desinfektan dan antiseptik lain. Agen ini menunjukkan berbagai aktivitas antimikroba
terhadap bakteri, jamur, protozoa dan virus. Zat aktif povidone Iodine ini sudah dipercaya
di seluruh dunia sejak puluhan tahun lalu.
Jadi
Betadine ini memang beneran ampuh ya girls. Karena ini bersifat sebagai obat,
maka aku tidak setiap hari memakainya. Pernah dengar ada dokter yang bilang
kalau daerah pembersih kewanitaan itu tidak boleh digunakan setiap hari? Memang
benar sabun pembersih kewanitaan yang dimaksud adalah yang mengandung pewangi
atau pemutih. Karena kedua bahan tsb dapat merusak pH alami daerah kewanitaan.
Jika hal ini terjadi dikhawatirkan flora jahat akan semakin berkembang biak
disana. Jadi sebaiknya menggunakan sabun pembersih kewanitaan yaitu pada saat
terjadi keluhan seperti misal gatal, keputihan atau bau tidak sedap.
Packaging
:
Travel
friendly, hanya 60 ml sebotol Jadi bisa dibawa kemana saja, tentunya airflight
friendly dong ! Terbuat dari plastik berwarna pink dengan botol tutup ulir.
Cara
pemakaian :
Siapkan
satu liter air di gayung. Yupp ini penampakan gayungku, karna di Maroko tidak
ada benda yang disebut gayung jadinya pakai ini deh hehhe. Beruntung ini
ukurannya pas 1 liter. Tambahkan 60 ml betadine atau setara dengan satu tutup
botolnya. Aduk hingga larut sempurna. Bilas daerah kewanitaan dengan arah dari
depan ke belakang (jangan kebalik lho ya). Diamkan selama 1 menit. Bilas bersih
dengan air biasa.
Saat
sedang haid kamu bisa menggunakan betadine 2x sehari selama 5 hari berturut –
turut.
Hasil
:
Kamu
tidak akan merasa habis memakai apa – apa. Kalau dulu aku pernah menggunakan
sabun pembersih biasa, setelah bilas rasanya tuh daerah kewanitaanku seret dan
kering. Namun dengan Betadine tidak tuh, biasa saja. Seperti cebok pakai air
biasa saja. Ini yang paling aku suka.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar