Halo Assalamualaikum gengs. Pada
segmen RabuReligi kali ini aku mau sharing pengalamanku saat menghadapi cobaan
berat yaitu saat suamiku meninggal dunia. Suamiku meninggal karena serangan
jantung mendadak saat kami tinggal di Maroko. Karena mendadak sudah pasti aku
kaget dan merasa belum siap ditinggal alm. Akhir – akhir ini aku juga banyak
mendengar kabar serupa, para istri yang ditinggal mendadak oleh alm suami. Nah
aku mau berbagi tips ala aku saat menghadapinya.
Begitu suami dinyatakan meninggal
oleh dokter, badan ini langsung lemas. Semua tulang di tubuh ini hilang, tidak
ada tenaga sama sekali. Semua tulang jadi lunak. Otomatis aku tidak kuat
berdiri dan hanya bisa duduk saja. Air mengalir deras dari pipi.
1.
Ucapkan innalillahi
Ucapkan innalillahi waina ilaihi
rojiun. Resapi juga arti kalimat ini. Mungkin sebagian dari kalian sudah ada
yang paham dengan artinya namun sebagian yang lain belum. Terjemahan dari
ucapan itu adalah Sesungguhnya kami adalah kepunyaan Allah dan kepada Allah
jugalah kami akan kembali. Artinya kita sabar atas ujian yang Allah berikan
seperti yang Allah jelaskan pada Al – Baqarah 155 – 157
"Dan berikanlah berita gembira
kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa
musibah, mereka mengucapkan, "Inna lillaahi wa innaa ilaihi
raaji'uun." Mereka itulah yang mendapat keberkahan yang sempurna dan
rahmat dari Rabb mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk."
(Al-Baqarah: 155-157)
2.
Ucapkan hamdalah
Ucapkan Hamdalah, Alhamdulillah
yang berarti segala puji bagi Allah memang sering diucapkan ketika kita
mensyukuri nikmat Allah. Lha kok tapi suami meninggal malah bersyukur ??
Maksudnya adalah kita bersyukur alm sudah tidak akan dipusingkan lagi dengan
urusan dunia.
Mengutip perkataan Ustadz Adi
Hidayat, “Saat seseorang meninggal, maka ia beruntung karna di asudah tidak
disibukkan lagi dengan perkara dunia. Ia tidak akan menambah timbangan dosa
lagi. Sedangkan kita yang masih hidup masih aka menambah timbangan dosa lagi. “
Jadi setelah dia meninggal, saatnya
alm memanen hasil amal ibadah beliau selama di dunia. Semoga Allah melimpahkan
rezeki kepada Alm.
Selain itu juga setelah
mengucapkan hamdalah, aku merasa beban yang ada di pundak itu seakan terangkat.
Himpitan di dada seakan melebar. Aku pribadi memang awalnya sangat susah
mengucap alhamdulillah, sampai terbata saat mengucapkannya. Dituntun oleh
beberapa teman Maroko. Butuh waktu semalam sampai akhirnya aku bisa fasih
berucap alhamdulillah atas kepergian alm suami.
3.
Menangis, tapi tidak melukai diri sendiri.
Jangan seperti jaman jahiliyah
Keesokan harinya aku bertemu
dengan Ibu Kedubes. Beliau menuntunku untuk lebih mengikhlaskan kepergian
suami. Aku lupa detail doa yang dibimbing beliau. Tapi aku masih ingat, beliau
menuntunku untuk memanjatkan doa kepada Allah agar diberikan kekuatan untuk
melalui ini semua, diberi kekuatan untuk menguatkan hati yang hancur,
mengikhlaskan kepergian alm dan mendoakan alm suami. Lalu aku dipersilahkan
untuk teriak sekencangnya oleh beliau. Pertama dan terakhir kalinya, untuk
release semua beban yang sesak di dada. Karena kata beliau walau di bibirku
sudah berucap ikhlas tapi hatiku masih sesak dan semua tercermin di mukaku yang
penuh beban.
Aku menangis histeris sambil
terus berucap istigfar dalam hati. Menangis histeris tapi jangan sampai memukul
atau melukai diri sendiri yaa. Sampai akhirnya aku merem dan dalam meremku itu
aku melihat suamiku tersenyum lalu pergi. Ternyata itu adalah ruh suamiku yang
pamitan terakhir kali denganku. Ibu Kedubes juga melihat hal yang sama
denganku. Namun dengan beliau, ia bisa berkomunikasi. Alm suami berpesan sudah
pergi dengan tenang dan ikhlas, ia juga mengucapkan terima kasih.
4.
Perbanyak istigfar, dzikir dan wirid
Bersyukur sekali mendapat kado
indah dari Allah. Kata Ibu Kedubes, selama alm suami belum dikuburkan maka
ruhnya pasti ada di bumi. Sebagai istri, ikatan kita masih kuat, kita bisa
terakhir kalinya membantu ruh suami untuk terbiasa mengucap asma Allah agar
kelak nanti lancar menjawab pertanyaan malaikat di alam kubur. Selalu wirid,
perbanyak istigfar dan dzikir dan selalu ucapkan syahadat yang diniatkan agar
ruh suami bisa mengikuti ucapan tsb.
5.
Tetap berpikir positive. Selalu ada hikmah di
setiap kejadian
Dibalik setiap cobaan yang
menimpa kita, yakinlah ada hikmah indah di belakangnya. Mungkin kita belum
mengetahui rahasia Ilahi. Namun setelah kita menyadarinya betapa kita akan
bersyukur akan hal itu. Sekalipun duka kematian yang menghampiri. Ada hikmah
indah dibaliknya. Always keep positive karena hal positive itu hanya bisa
dilihat dari kacamata kita yang juga positive.
6.
Tidak boleh menghujat Allah
Dalam ujian yang menimpa kita,
ada 2 pilihan yang kita ambil. Menerima dengan ikhlas dan sabar sehingga
berbuah pahala yang tak ternilai atau menghujat Allah. Tidak terima atas takdir
Allah. Maka dosa besar yang akan kita dapat. Mau pilih yang mana gengs ? Kita
tidak boleh berucap, Ya Allah kenapa begini ya Allah. Kenapa kau ambil dia
duluan ya Allah. Kita juga tidak boleh berkata kepada si mayit, “Kenapa kamu pergi
tinggalin aku sayang ??”. Percayalah kematian itu menghampiri tanpa si mayitpun
tau kapan ajalnya tiba. Jadi percuma berkata seperti itu.
betul sekali mba. ini juga pernah banget saya alami ketika harus kehilangan anak saya dalam kecelakaan yang tiba2. shock memang. tapi benarlah kita harus percaya pada rencana yg diatas ya mba, insyaAllah apa yang ditakdirkan untuk kita adalah memang yang terbaik. semoga selalu diberi kekuatan ya mba
BalasHapusiyaaa mbak saling menguatkan, selalu ada hikmah manis di belakangnya
Hapusterharuuu banget bacanya mba. :( keinget pas papa meninggal thn lalu. sedihnya berasaaa banget, tp dari dulu aju jg diajarin, apapun yg ada di dunia inu, anak, suami, istei, harta benda, itu bukan punya kita. itu semua milik Allah. jd ga ada hak sedikitpun di kita utk menyalahkan yg di Atas ato menanyakan kenapa semua itu ditarik kembali. ituuu aja yg aku tanamkan dlm kepala. supaya setidaknya aku bisa gampang utk ikhlaskan kematian ato kehilangan orang2 yg aku sayangin :(
BalasHapussemoga suami diberikan tempat yg terbaik ya mba Tuty :)
Inna lillahi wa inna ilaihi roji'un.
BalasHapusSesungguhnya, jiwa yang hidup, pasti merasakan kematian.
Dan sebaik-baik kematian adalah yang husnul khotimah.
Semoga Allah melapangkan kubur suami yaa, kak...
Aamiin~
aamiin aamiin kak, terima kasih ya
HapusMata berkaca-kaca bacanya Mbak. Bisa bayangkan gimana pedihnya waktu itu. Semoga dimudahkan semuanya ya Mbak. Suami diberi tempat mulia di sisi Allah.
BalasHapusaamiin terima kasih mbak
HapusMba terimakasih yaaa.. saya makin menguatkan diri dan hati untuk melangkah hidup selanjutnya. Saya pun mengalami ditinggalkan suami tapi karena sakit. Sama lah seperti Mba perasaan nya , sudah 23 hari berlalu saya lebih menyendiri aja mba. Saya lebih banyak habiskan waktu browsing-browsing biar tidak tenggelam kesedihan.
HapusMaaf saya balasnya pakai blog suami saya ~Istri Alm~
Stay strong ya Mbak... Ikhlas itu nggak selalu mudah, tapi kembali lagi, kita semua milik-Nya & akan kembali kepada-Nya...
BalasHapusNice share. Aku jd teringat rasanya kehilangan ibu...
iyaa betul mbak, kita semua milikNya dan akan kembali padaNya
HapusKakak... virtual hug to you.. kehilangan orang tersayang memang itu sangat menyakitkan, tapi memang kita harus yakin dan percaya.. bahwa semua yang terjadi sudah atas kehendaknya.. InshaAllah yang terbaik ya ka.. memeng tidak mudah untuk kembali bangkit, pundak aku selalu ada untukmu kakak
BalasHapuspeluuuk kak Elly, maaciiih kak
HapusSemoga almarhum mendapat tempat terbaik di sisi Allah yaa Tuty :') aku blm kebayang kalo ditinggal suami, tapi yg pasti memang harus ikhlas dan doakan yg terbaik ya... ga boleh sampai terpuruk krn sudah ketetapan Allah...
BalasHapusiyeess betul kak
HapusSetuju. Even berat sama kt tp sebenernya mereka yg udah berpulang udh lbh bahagia, ngga pusing mikirin hidup dan segala perintilannya.
BalasHapusPelukkk hangat untukmu sayang. Pelangi ngga bisa muncul kalau ngga ada ombak. Kupu2 lahir setelah penantian dan keheningan. Tsahhhhh.
peluuukkk sayaang, maaciih yaaa
HapusKak Tuty, aku masih terharu sampai detik ini. Sungguhlah kamu kuat sekali menjalani hari demi harinya. Semoga Allah selalu menguatkan dan memberimu kebahagiaan selalu ya kak :)
BalasHapusaamiin aamiin terima kasih kak
HapusSy juga merasakan sama, betapa sakit dan sakit ditinggal suami tersayang...
BalasHapusTp Alloh tdk memperbolehkan kita utk berlarut" dlm kesedihan...
Kt dpt mengambil hikmahnya.. Kt yg ditinggal duluan, berarti masih diberi kesempatan utk memperbanyak amal ibadah. sewaktu" kt juga dipanggil menghadap Nya..
Perbanyak do'a dan sedekah utk alm suami kt...
Semoga kt termasuk golongan umat yg selalu bersabar... Amiiin yra
Aamiin aamiin. Betul sekali mbak, bukan berarti suami meninggalkan kita, hanya saja dia berangkat duluan. Kita juga nantinya akan menyusul beliau. Fokus kita sekarang adalah banyak mengumpulkan bekal
HapusSama seperti yang aku alami, suamiku meninggal di usia 32th, usia pernikahan kita 5th 3 bulan, ak dikaruniai anak laki2 umur 4,5th dan saat ini aku hamil 6,5bulan
BalasHapusSuamiku meninggal ketika aku bangunkan waktu subuh, sebelumnya tidak sakit tidak apa dan tidak ada firasat apa apa
Sy sudah ikhlas, tapi saat teringat masih selalu menangis
Semoga almarhum suami meninggal dalam keadaan husnul khotimah dan ditempatkan di surga Allah
Aamiin
Aamiin aamiin mbak. Peluk jauh ya. Masih menangis di tahun pertama masih wajar kok menurutku asal menangisnya tidak histeris sampai meraung-raung. Terkadang menangis bisa mengurangi beban mbak, apalagi menangis di atas sajadah sambil dzikir lalu setelah itu minta diberi kekuatan hati sama Allah. Insyaallah lebih kuat mbak.
HapusTerima kasih
HapusSuami meninggal tgl 17 juli 2020, jadi luka itu masih ada
Rasa belum terima kadang muncul saat teringat almarhum suami
Apalagi saat anak pertama mau tidur dan bangun tidur, pasti pandanganya kosong
Tapi anak saya hebat, dia mampu menutupi kesedihannya di depan ku
Iya mbak, selama masa iddah itu memang sangat berat, terus bergelut berkecamuk perasaan di dalam hati. Percaya deh mbak pasti bisa melaluinya seiring berjalannya waktu. Semangat mbak !
HapusSuamiku meninggal 6 juli 2020, meninggalkan aku dan anakku yang berumur 1th. Hari hari yang begitu berat skr, aku jarang menangis. Tp fisik tak bs dibohongi . Dadaku sakit..tubuhku perih smua. Semoga aku bisa melewati ini smua
BalasHapusbismillah mbak pasti bisa melalui semua ini. Minta kekuatan sama Allah. Anak mbak pasti lucu, jadikan ia sebagai penyemangat hidup mbak.
HapusAq juga baru saja mengalaminya mba.. Sangat berat. 15 juli 2020 suami ku dipanggil allah utk selamanya karena kecelakaan. Terkadang aq merasa bahwa aq sdh ikhlas krn ini takdir allah. tp terkadang aq merasa tdk kuat atas cobaan ini sehingga sesekali aq Browsing kalimat2 penyemangat dan saudara2 yang mengalami hal serupa utk saling menguatkan. Semoga kita semua diberikan kekuatan, ketabahan, kesabaran dan keikhlasan atas segala cobaan
BalasHapus*peluk jauh. Terus semangat mbak, mbak pasti bisa melewati ini semua. Kita adalah wanita spesial pilihan Allah. Percayalah mbak pasti bisa melewati ujian ini dengan baik, waktu yang akan menyembuhkan luka itu mbak. Kita hanya perlu terus berdoa untuk tetap sabar dan terus mendoakan alm.
HapusYa Allah..saya baru 2 bulan di tinggal suami utk selamanya...saat ini saya masih berat menerima kenyataan kl suami sdh tidak ada...14 hari alm sakit terkena covid...alm tidak punya slait bawaan...pola hidup sehat...ini yg buat saya berat..yg punya sakit bawaan bisa kuat lawan covid...alm suami tak bisa melawan covid...
HapusYa Allah...saya baru sebulan lalu ditinggal suami untuk selamanya karena covid... Masih berat rasanya karena tak bisa merawat dan melihat pemakaman beliau, yg lebih berat tak bisa peluk dan minta maaf sama almarhum secara langsung sebelum beliau tiada ðŸ˜
HapusAssalamualaikum mba suami sy br meninggal 1 september 2020 krn kecelakaan,dan jiwa ini msh rapuh,,,tp sy hrs kuat dan iklas untuk merawat anak2,mohon do'a dan masukan nya mba
BalasHapuswalaikumsalam mba, *peluk jaauhhh. Bismillah mbak bisa kuat, sabar, tegar demi anak2 juga. Yakin deh mbak pasti bisa melalui cobaan berat ini karena mbak adalah wanita hebat pilihan Allah. Perbanyak istigfar dan baca Al-Qur'an mbak, minta dikuatin hati sama Allah
HapusAssalamu'alaikum
BalasHapusSaya baru sebulan ini, hidup tanpa didampingi suami tercinta. Berat, pasti. Kesedihan saya masih sangat mendalam. Dan yang membuat saya sedih itu saat mengingat bahwa suami saya mengalami kecelakaan saat membawa mobil travel,lalu di bawa ke RS purwakarta, Dan meninggalpun disana, tanpa ada orang terdekat yg mendampingi beliau saat sakaratul maut. Kecelakaan terjadi sekira pukul 00.51 dinidini hari. Dan saat itu, saya di rumah tidak bisa tidur, saya ingin tlp tapi saya berpikir, takut mengganggu. Lalu tiba-tiba saya gelisah, cemas,pikiran kemana-mana. Sekitar jam 01.30 dini hari itu, mendadak aroma wangi, harum seperti bunga tp juga seperti minyak kesturi atau apa gtu, menguar di dalam kamar. Saya langsung deg, apa ini ya? Saya coba mencari sumber aroma wangi itu tapi tidak ada. Lantas Saya membaca Suratan pendek, Surat yang Saya hafal. Tiba-tiba pikiran Saya sangat semrawut Dan yang terlintas adalah suami Saya Dan Kain Kafan.
Walaikumsalam mbak Ayu, *peluk jauh. Ikatan batin suami istri memang kuat yaa mbak. Akupun sebenarnya kalau diingat mundur ke belakang, firasat kehilangan suami mulai muncul sejak 6 bulan sebelum alm pergi. Bahkan 3 hari sebelum dan saat terakhir di ICU aku sudah tau dia akan pergi. Seperti ada seseorang yang membisikkan di kupingku. Aku sudah nangis sesenggukan duluan. Lalu saat dokter rilis berita kematian aku sudah tidak begitu shock. Insyaallah kita adalah wanita hebat pilihan Allah, kita bisa melalui cobaan ini.
Hapus😠15 november 2020 suami meninggalkan saya utk selamanya . Usia suami termasuk muda utk kematian masi menuju 40 thn. Serasa sebelum sakit masih sangat sehat sangat kuat fisiknya.serasa mimpi dia sudah hilang selamanya tinggal kenangan tinggal memori di benak saya.sedih sekali hancur saya .saya sangat tergantung dgn suami. semua nya apa apa dia lah penyemangat saya dia sumber kekuatan saya .keberaniannya berusaha. pejuang nafkah tulang punggung keluarga kecil kami.dia pergi meninggalkan dua anak yatim yg bahkan paling besarnya belum masuk TK .saya hanya ibu rumah tangga sebelumnya.saya ratu di rumah dulu . Kemana mana tak pernah berjalan kaki.sellau suami saya menjaga .kini tinggal kenangan .barang barang2 berharga saya jual seteelah kepergiannya .pikiran saya sekarang bagaimana ke depan nya masalah finansial utk anak saya yg masi balita.saya ayah dan saya ibu sekarang .sedih sekali jadi janda di usia saya ini.melihat anak2 digendong ayahnya saya mennagis menetes air mata.kapan anak saya bisa seperti itu lagi .melihat pasangan keluarga muda kecil saya menangis.saya sendiri sekarang kaki saya sudah pincang .hanya tinggal satu. .saya tidak menyangka jadi janda cerai mati di usia 30 an 😢 . Fokus hidup ke depan mencari kerja atau usaha utk menyambung hidup
BalasHapus*peluk jauh. Bismillah saya yakin sekali mbak adalah wanita hebat pilihan Allah yang kuat. Awal kepergian suami saya tak hanya merasa pincang tapi dunia saya runtuh. Saya jatuh tersungkur. Percaya di ujung sana ada hikmah indah mbak, rencana Allah selalu terbaik untuk umatNya. Selama badan ini belum terkubur, kita masih bisa bangkit lagi. Apalagi mbak punya balita, fokus didik mereka. Ajarkan agama agar menjadi anak sholeh agar suami juga mendapat aliran pahala dari anak2. Semangat mbak, fighting !! Kalau saat mbak gak kuat ingin menangis, menangislah di atas sajadah, cukup Allah tempat mengadu dan minta kekuatan dari Allah juga.
HapusYa Allah...
HapusCobaan yang paling berat ..
Rasanya dunia runtuh tak percaya kalau orang yg sangat dicintai meninggalkan saya dan anak2...
Sudah 20 hari suami tersyg meninalkan saya,,,dicoba utk selalu sabar dan mendekatkan diri kepada Allah SWT tp kerinduan selalu datang dan airmata jg tak bisa ditahan.
Sedihhhhh sekali mbak...ya Allah mohon tambahkan aku
*peluk jauh
HapusIya betul mbak dunia serasa runtuh. Tapi ingat mbak, Allah tidak akan menguji hambaNya melewati batas kemampuannya. Jadi yakin, mbak pasti wanita hebat pilihan Allah. Mbak pasti bisa melalui ini semua. Selama masa iddah memang masa2 sulit, aku juga masih selalu nangis saat itu. Hal itu wajar mbak, selama masa iddah memang saatnya masih berkabung menurutku. Setelah itu baru kita coba bangkit kembali
Suami saya baru meninggal 15 desember 2020 mbak usia pernikahan kami masih 10thn, meninggalkan 3 orang anak yg maaih sangat kecil2, salemua ssh saya lakukan mbak tp dada ini sesak sekali sering menangis ketika shilat malam dan nafsu makanpun hilang... Rasanya beart sekali setiap hari hrs bejuang untuk menutup mata krn tdr bs tdr. Saya harus kuat dan tegar demi 3 amanah yg diberikan k saya. Trimakasih supportnya
BalasHapus*peluk jauh. Sabar mbak, memang butuh waktu untuk berjuang bangkit kembali. Masa2 terberat memang saat masa iddah, aku juga dulu tak henti menangis. Bahkan dengar seseorang menyebut namanya saja bisa langsung menangis. Tapi aku yakin mbak adalah wanita hebat pilihan Allah, pasti sanggup melalui cobaan ini. Fokus ke anak mbak, harus lebih tegar demi mereka karena mbak sekarang satu2nya panutan mereka
HapusYg sabar mbak....saya juga sama baru ditinggal tgl 15 desember 2020 dunia seolah runtuh ketika dia sangat sayang ketika 3buah hatinya sangat membutuhkannya Allah mengambilnya....sampai hari ini saya masih blm mampu berdiri tegar masih sering menangis dan kadang menyalahkan diri saya krn tdk memperhatikan kesehatannya. Yg semangat mbak kita sama2 dititipi amanah oleh suami kita...mari berjuang, mari saling menguatkan. Saya akan bersandar dan bergabtung pada Allah...Allah oasti tidak akan membiarkan hambanya keausahan.
BalasHapus*peluk jauh. Jangan salahkan diri Anda, karena ini semua sudah takdir Allah. Kematiannya sudah ditentukan, penyakit hanyalah jalannya saja. Alm sekarang butuh doa2 kita. Tetap semangat dan sabar mbak, pasti kuat menghadapi ini
HapusSuami sy baru meninggal empat hari yg lalu, karena covid. Salah sy karena terlalu mencintai ciptaan Nya😥
BalasHapusinnalillahi waina ilaihi rojiun. Saya acungin jempol pola pikir mbak, emang itu betul mbak. Kita tak boleh lebih mencintai makhluk dibanding Allah. Sabar ya mbak, mbak pasti bisa melalui ini semua
HapusAssalammualaikum
BalasHapusBaru kmrn 06 Januari 2021 suamiku meninggal dunia di usia 35thn krn sakit pembengkakan Otak..rasa msh rapuh hati aku dtnggl suami untuk slma2nya scpt ni brsa sprti mimpi..janji2 alm untuk membahagiakan aku satu persatu di tepati alm, aku bersyukur dan bahgia..yg aku ingat dan gak akan aku lupakan smpe kpnpun saat suami ku lg sakit dgn menahan rasa skt nya alm bilang Terima Kasih Kamu orang baik maaf merepotkan AKU CINTA KAMU tuh bnr2 mmbuat hati aku bnr2 trsentuh Ya Allah ��������saat ni pelan2 aku brusaha skuat hati dan tenaga untuk bangkit mlanjutkan hidup ku tp rasa nya blm sanggup hrs hidup sndri tp aku harus kuat..������ usia pernikahaan kita baru 4thn msh bnyk mimpi2 kita ber2 yg blm trcapai keinginan kita memiliki momongan pun blm trcapai �� Allah Swt lbh sayang Alm suamiku..smoga suamiku tenang di sisi Allah Swt husnul Khotimah Aamiin ��
walaikumsalam, *peluk jauh. Ia mbak selalu bersyukur akan takdir Allah dijadikan suami istri di dunia, semoga dipertemukan kembali di Surga, Aamiin.Mbak adalah wanita hebat pilihan Allah, pasti bisa bangkit dan melalui ini semua, aku percaya.
Hapus@ mbak Liannisa, kejadian yang sama juga menimpa aku, kami sudah menikah 18 thn 9 bln, tanpa keturunan, kami sudah pasrah, berencana menghabiskan masa tua bersama sama, tapi Tuhan berkehendak lain,Tuhan lebih menyayangi alm suami, walau sudah 55 hari berlalu, tapi airmata ini selalu menetes, dada rasa nya sesak, separuh jiwaku sudah pergi bersama nya.. kehilangan sahabat, pelindung, belahan jiwa, nahkoda hidup ku,
HapusBanyak orang bilang Waktu yang akan menyembuhkan nya tapi semakin hari aku semakin teringat
alm,rasa nya ingin segera berkumpul kembali..
Bagaimana melewati ini semua.. ada saran kah mbak Tuty ?
Mbak Rosa, saya baru ditinggal pergi suami terinta pada 7 Mei lalu tanpa sakit, sangat mendadak, di bulan Ramadhan, di hari Jumat, serangan jantung mendadak, bahkan tidak sedang bersama saya. Semua orang menyemangati saya bahwa suami saya pergi di hari baik, di bulan baik. Saya merasa sangat sedih, merasa sudah iklhas dan tidak bermaksud protes pada Tuhan, namun air mata ini masih saja turun, telah 44 hari alm suami pergi. Saya tidak diberikan keturunan, hidup saya hanya untuk nya, saya merasa jiwa saya telah pergi separuh, saya berharap dapat selalu beramal saleh agar bisa kembali berkumpul bersamanya di kemudian hari. Saya paksakan sudah kembali bekerja, namun masih sering berkerja sambil menangis. Saya membaca Alfatihah untuknya jika saya merasa sedih, namun rasa sedih ini memang tidak mudah hilang. Saya berusaha mengenang semua kebaikan almarhum, membuat saya merasa tidak cukup memberikan kasih sayang kepadanya selama hidup di dunia bersama selama 14,5 tahun. Apakah ada hal yang dapat meringankan rasa sedih ini.
Hapuskejadian ini baru saya alami seminggu lalu... terus terang saya histeris, suami pamit tugas bulan oktober dan akhirnya meninggal tgl 12 januari 2021 di tempat tugasnya... saya jujur merasa marah dan sangat kecewa kenapa hal ini terjadi dlm hidup saya, hal yang tidak pernah saya duga2.. sekarang saya berusaha ikhlas tapi wajahnya masih sangat jelas di ingatan membuat saya tetus menangis 😥
BalasHapusdaripada merasa marah dan kecewa lebih baik kenangan indah wajahnya, senyum indah dirinya menjadi penguat kita dikala sedih. Percaya deh mbak, takdir ini memang terbaik untuk kita semua, ya Alm ya untuk diri mbak juga. Saat ini kita belum tahu ada hikmah apa di ujung sana, tapi selalu positiv thinking kalau Allah akan menyiapkan yang terbaik untuk hambaNya
Hapusla haula wala quwwata illa billah... ucapan ini yg biasa sy ucapkan ketika rasa sesak memenuhi dada krn perpisahan alam dengan suami tercinta.
HapusSuami saya meninggal tgl 3 maret 2021 krm covid. Meninggalkan 2 putra yg satu kls 8 yg satu baru 5 bulan. Suami sngt bahagia ketika anak ke 2 lahir. Sangat sayang sekali...tapi Allah lebih sayang suamiku. Meninggal dalam hitungan jam di RS. Berat hati ini mbak merasa blm bisa menjadi istri yg baik..setiap hari pingin nangis terus. Tp sy harus kuat demi anak²
Hapusinsyallah saya yakin mbak adalah wanita hebat pilihan Allah yang pasti kuat menjalani ini semua. Iya mbak bener, fokus utama sekarang adalah anak-anak. Jangan lupa untuk selalu ajarkan anak2 berdoa untuk ayahnya
HapusAku baru kehilangan suamiku saat sahur senin 3 mei 2021...mendadak..sakiiiit sekali rasa hati..hancur sudah semua rencana didepan..patah hati rasanya belahan jiwa pergi..tdak ada lagi yg menemani..bersyukur bertemu tulisan ini..sdkt menambah kekuatan padaku..
BalasHapusinnalillahi waina ilaihi rojiun, peluk jaauuhh. Semangat terus ya mbak, percaya pasti ada hikmah indah di ujung sana, selalu positif thinking sama Allah yaaa.
HapusSmoga kita di beri kekuatan ya...saya yg pakai sakit 14 hari aja berat Mba...apalagi Mba yg ditinggal mendadak ..apa suami sakit Mba sblmnya ?
HapusSmoga kita di beri kekuatan ya...saya yg pakai sakit 14 hari aja berat Mba...apalagi Mba yg ditinggal mendadak
HapusSaya di tinggal suami baru 2 Minggu. Saya sedang hamil 8 bulan..mohon doanya .. insyaallah saya kuat...!! Amin...
BalasHapuspeluk jaauuh. Insyaallah aku yakin kamu adalah wanita hebat pilihan Allah,mbak pasti bisa melewati ini semua.
HapusSaya sedang menata hati..kehilangan separuh jiwa utk selama lamanya...tgl 10 april suami berpulang..setelah 14 hari terkena covid...suami orang yg sehat tidak ada sakit bawaan pola hidup sehat...ini yg buat saya berat menerima kenyataan..banyak yg selamat krn covid...dan memiliki sakit bawaan...knp suami saya ga bisa selamat..sehat.kembali..
BalasHapusinnalillahi waina ilaihi rojiun. peluukk jauuuhh. Sabar yaa mbak, harus ikhlas dengan kepergian suami. Memang sudah waktunya ajal menjemput alm mbak, covid adalah jalan perantara saja. Kalaupun tidak karena covid tapi kalau sudah waktunya meninggal ya psti akan meninggal juga. Selalu positif thinking takdir ini adalah terbaik untuk semua, ya untuk mbak juga untuk alm. Mungkin saat ini kita tak tahu hikmah indah apa di ujung jalan sana, tapi yakinlah takdir ini akan indah pada waktunya
HapusTeman2 senasib.. yuuk kita gandengan saling menguatkan dalam melewati ujian ini.. biar kita kuat demi anak2.. saya juga baru di tinggal suami meninggal.. kalau boleh kirim email dong ke saya supaya kita saling mengenal bisa buat saling mensupport dan saling menguatkan satu sama lain.
BalasHapusiyaa mbak harus kuat menghadapi ini semua, apalagi mbak ada anak yang menjadikan mbak sebagai tumpuan hidup saat ini. Insayallah akan ada hikmah indah di depan sana, selalu positif thinking sama Allah
HapusSy pun baru d tinggal suami tercinta karena covid tgl 8 juli 2021 kemarin, berat rasanya krn beliau br berusia 32 tahun.. dan kami baru menikah d 19 desember 2020, rasanya baru kemarin kami bersama, y Allah... kuatkan hamba-Mu, sy seorang mualaf dan sy benar2 merasa kehilangan imam saya... Sungguh sesak dan tll sakit mengingat Beliau... Sy bersyukur menemukan tulisan ini, dan ternyata saat membaca tulisan ini saya sadar, bgt banyak perempuan2 luar biasa di luar sana yg Allah berikan cobaan lebih dr sy alami..
BalasHapuspeluk jauh.... Insyaallah semua ada hikmah indah di balik ini semua yaa. Sabar ikhlas yaa mbak. Saya yakin mbak adalah wanita hebat pilihan Allah.
HapusAssalamualaikum tgl 6juli 2021 kemaren sy juga ditinggal suami..covid 1mgg meninggal di rs..rasanya dunia sy runtuh...hidup sy hancur..dan semangat sy hilang bersama terpejamnya mata suami utk selamanya...
BalasHapusSy binggung mau apa harus gmn..jujur kl gak ingat Tuhan munhkin sy akan bunuh diri...pedih bgt rasanya...apalagi sy ada 3anak kecil yg paling besar 7thn,5thn dan 1thn...binggung sepanjang pernikahan sy blm pernah pisah sm sekali...berteman 9thn,pacaran 3thn,menikah 8thn terpisahkan krn covid 1mgg...tiba2 hilang gitu aja
Walaikumsalam *pelukjauh. Sabar, ikhlaskan alm yaa mbak. Saya yakin mbak adalah wanita hebat pilihan Allah, pasti bisa melalui ini semua. Kalau mau dilihat dari kacamata berbeda, Allah sayang sekali sama mbak. Dari penjelasan mbak, yang selalu dengan Alm bertahun-tahun sudah pasti mbak sangat mencintai Alm, mungkin ini adalah cara Allah untuk menjadikan mbak tidak terlalu bergantung atau mencitai alm terlalu dalam. Karena dalam Islam mencintai makhluk melebihi Allah itu tidak boleh. Aku juga sempat berada di fase itu. Ketika adzan berkumandang aku tidak langsung sholat, tapi ketika ditegur Alm suami seketika aku langsung shalat. Disitu aku sadar mungkinkah hamba ini sudah mencintai makhluk melebihi mencintai Tuhan sendiri?
HapusSama Mba kisahnya separuh jiwa dan nafas kita pergi utk selamanya kdang terpikir utk menyusul pergi sama2, tp ingat dosa dan anak2 hidup saya bergantung dg dia sehari2 selalu bersma, ingin masa tua sma2 tp taldie berkata lain🥺🥺
Hapuspeluk jaauuhhh. Alhmadulillah kak masih ada anak2 yang bisa menguatkan mbak dan juga separuh diri Alm ada di anak2. Fokus ke anak2 mbak dan insyallah kelak dipertemukan kembali dengan Alm di akhirat yaa
HapusRasanya setelah kepergian orang yg menyayangi dan yg kita sayangi..hidup ini tak berarti..mau kekantor aja susah..merwat diri aja aku malas krn tak ada gunanya lagi..
BalasHapusselama masa iddah memang hati merasa sangat terpuruk dan wajar mengalami hal tsb, aku juga berpikir sama dengan mbak, hidup tak berarti, dunia runtuh, jalan di depan serasa buntu. Namun setelah masa iddah mulai bangkit buat move on, nanti akan merubah cara pandang kita. *peluk jauh Insyallah mbak pasti hebat kuat mengahadapi ini semua. Ingat mbak, dibalik semua ini pasti ada hikmah indah diujung sana
HapusSetelah keprgian orang yg kusayangi yg ada hanya penyesalan2 yg tak bisa kubalas tp kesalahan2 ku bgtu banyak sama beliau
BalasHapusbalas penyesalan dan kesalahan2 dengan beramal atas nama Alm, sedekah atas nama Alm
HapusSaya juga ditinggalkan oleh suami saya untuk selama - lamanya tanggal 8 Juni 2021 secara mendadak, sakit rasanya, saya berusaha menerima dan meng ikhlaskan tetapi setiap saat saya teriangat suami saya menangis,sedih . Yang membuat saya kuat karena ada 3 orang putri yang harus saya besarkan. Semoga Allah selalu memberikan kesehatan,kelancaran , kekuatan dan kesabaran. Aamiin
BalasHapus*peluk jauh Mbak memang wanita hebat pilihan Allah, insyaallah bisa melalui ini dengan baik. Selama masa iddah memang masih sedih mbak, tetapi kalau mbak sudah ikhlas insyaallah mbak akan cepat bangkit
HapusAssalammualaikum, salam kenal mba Tuty, pastinya saat ini sudah semakin kuat karena kalau saya lihat suaminya mba berpulang di tahun 2019 ya mba. Tapi tetap saja membaca kisahnya membuat air mata menganak sungai di pipi saya. Hari ini tepat 2 bulan suami saya tercinta pergi meninggalkan saya dan 2 orang anak yang masih kecil2. Saya amsih belum bisa tidur nyenyak sampai saat ini, tapi saya mencoba untuk bangkit karena saya punya 2 malaikat kecil yang harus saya pertanggung jawabkan kehidupannya. Setuju sekali dengan sharing mba Tuty, mendekatkan diri lebih dekat lagi kepada Allah swt adalah kunci untuk bisa ikhlas. Teriamkasih sharingnya mba, semangat saya bertambah setelah membaca tulisan mba. Salam kenal untuk para wanita hebat, wanita pilihan yang koment di tulisan mba. Semoga kita semua menjadi wanita pilihan calon penghuni surganya allah swt bersama pasangan masing-masing kelak bila waktunya tiba
BalasHapuswalaikumsalam mbak evi, iya insyallah aku sekarang sudah jauh lebih kuat. Salam kenal mbak Evi, wanita hebat pilihan Allah. Selama masa iddah adalah masa2 terberat, maka tak apa2 masih berduka. Akupun selama masa iddah tidak keluar kamar, masih sangat terluka. Setelah masa iddah baru berusaha skuat tenaga untuk bangkit. Minta bantuan Allah untuk healing diri kita, kuatkan hati kita.
Hapussampai saat ini saya msh sering menangis kalau ingat almarhum suami , hati perih , suami adalah orang yang baik,perhatian,sayang keluarga, tidak pernah mengeluh ,nrimo...suami terlalu baik .
BalasHapusYA ALLAH ..TEMPATKAN SUAMI HAMBA DITEMPATKAN YANG TERBAIK,DIJANAHMU YAA ALLAH BERSAMA ORANG ORANG SOLEH...AAMIN YAA ALLAH
aamiin aamiin
HapusSuamiku barus meninggal 4minggu yang lalu. Padahal usia pernikahan kami masih 5 bulan dan aku posisi hamil juga. Rasanya bener bener perih mbak. Merasa aku ga kuat ngerasain ini tapi cuma berharap selalu dikuatin Allah. Sampe sekarang aku ga bisa ngapa-ngapain karena teringat suami tiap harinya. Jadi lebih sering menyendiri dan nafsu makan pun tiba tiba menurun. Suami meninggal terlalu mendadak. Sakit yg dialami suami datang mendadak. Ntah sampe kapan luka kehilangan ini bakal sembuh. Aku cuma bisa berdoa buat dia agar selalu diberikan tempat terbaik disna. Akku sangat mencintai suamiku dan masih ingin berumah tangga dengan dia. Siapa yg tak ingin mencari keberkahan berumah tangga dengan orang yng dicintai. Namun takdirNya berkata lain.
BalasHapusSuami saya meninggal 4bulan yg lalu, beliau sangat2 menjaga kesehatan dan menjaga pola makan olahraga juga. Qadarullah harus berpulang lewat penyakit leukimia hanya hitungan sakit satu minggu padahal sebulan sebelumnya beliau tes kesehatan untuk pengangkatan cpns dan semua normal. Kami sudah sangat bahagia karna suami lulus cpns dan sebentar lg akan mengikuti pelantikan PNS, tp Allah menakdirkan hal lain. Saya sangat terpukul, saya masih merangkak..smoga ada grup dari kalian agar saya bisa mendapatkan kekuatan dari kalian.
BalasHapusAssalamualaikum salam kenal mbk saya baru ditinggal suami tanggal 27 Desember 2023 karena serangan jantung berat rasanya tidak percaya hati hancur remuk,seakan saya berjalan 1 kaki,kehilangan belahan jiwaku,setiap melihat baju kamar rasanya menangis terus,tapi saya harus kuat karena semua milik Allah dan akan kembali kepadaNYA.dan saya harus tepat semangat demi kedua buah hatiku 2 perempuan umur 14 tahun dan 12 tahun.Allhamdulilah buah hatiku penyemangatku.
BalasHapuspeluk jauh, semangaatt yaa mbak, aku yakin pasti mbak kuat
HapusAssalamualaikum salam kenal mbak ..saya bersyukur menemukan tulisan ini hingga merasa ada banyak teman yg senasib. Suami meninggal 9 januari 2024 bulan lalu. Pagi itu setelah gowes , suami sy rebahan bentar..ehh taunya kok langsung bablas meninggal. Yang bikin shock, saya baru tahu suami meninggal saat sore hari ketika pulang kerja, padahal hasil pemeriksaan dokter diperkirakan suami meninggal sekitar j 11 siang. Sama seperti yg sahabat- sahabat alami, sampai saat ini sy msh sering menangis. Merasa berat dengan kepergiannya, krn kami menikah belum genap 3 tahun . Ini adalah pernikahan kedua kami, setelah kami sama-sama kandas di pernikahan yg pertama. Di saat kami sdh menemukan pasangan yg pas..bahagia..saling support & berkomitmen menjadi teman menua, ternyata Allah berkehendak lain, sy harus sendiri lagi. Trmks u mba Tuty dan sahabat lainnya yg sudah menguatkan hati saya lewat kisah2 nya.
BalasHapus