Translate

Kamis, 19 Mei 2016

Antara LDR dan i-Angel Baby Carrier


Aku di sini dan kau di sana
Hanya berjumpa via suara
Namun ku slalu menunggu saat kita akan berjumpa

Meski kau kini jauh di sana
Kita memandang langit yang sama beda
Jauh di mata namun dekat di hati

Lagu Dekat di hati dari Ran ini memang pas sebagai pembuka tulisan seorang istri yang sedang kangen dengan suaminya. *Tsaahh. Sudah hampir setahun aku dan suami terpisahkan antara Jakarta - Maroko. Banyak yang tanya kangen gak? Waah ga usah ditanya jawabannya, bahkan setiap kali chat selalu ada kata 'kangen' diantara kita. Banyak juga yang saran kenapa tidak ikut saja ke maroko? Well semua keputusan ini sudah kami pikirkan baik buruknya secara matang, siapa sih yang mau hidup berjauhan dengan kekasih tercinta? Tapi ini semua adalah proses yang harus kami lalui bersama.

Memang tidak semua orang yakin dengan cara LDR apakah berhasil atau tidak, tidak semua orang bertahan dan tahan dengan kondisi seperti ini. Bagi kami yang memang sudah sedari dulu 6 tahun pacaran LDR ditambah  1 tahun Jakarta - Cilegon, Jakarta - Palembang memang seperti sudah terbiasa tapi percayalah LDR kali ini berbeda. Tak hanya jaraknya yang sangat jauh, namun perbedaan waktu juga menjadi alasan. Saat aku menikmati makan pagi, dirinya malah sedang tertidur lelap. Saat kami bersama menatap langit, yang terlihat olehku adalah matahari, sedangkan dirinya menatap bulan bersama para bintang. Jam aktifitasku adalah jam tidurmu dan jam tidurku adalah jam aktifitasmu.

           Walaupun tinggal berjauhan namun hati kami tetap dekat. Tidak ada tuh perasaan hampa,kosong, merasa sendirian atau tak ada yang menemani. Everything just fine! Jauh di mata dekat di hati. Mau tahu rahasianya? Its all about SHARING. Yup sharing, selalu berbagi cerita dengan pasangan. Sharing apa aja sih?


Sharing Kegiatan
Mulai dari bangun tidur, berangkat kerja, bangunin suami di jam bangun pagi dia, pamit mau keluar rumah, udah sampe rumah, pokoknya selalu kabarin. Jadi kita selalu tau apa yang dilakukan pasangan begitupun sebaliknya. Bahkan suamipun kalau ada lembur selalu bilang mau pulang telat padahal pas dia wa, aku udah terlelap.

Sharing Mata
Jika pergi ke suatu tempat, sharing-lah pada pasangan keindahan atau keunikan tempat tersebut. Hal apa saja yang kita jumpai selalu diceritakan. Seolah - olah kita berada disana bersama pasangan. Bahkan kalau waktunya pas, kami juga videocoll untuk menunjukkan ini lhooo sayang tempatna, lihat deh say itu lucu ya, eh kok ini bisa begini ya?

Kebun zaitun di Marakesh


Benteng di pantai souira


Ketemu dengan anak kecil yang sedang mengendarai motor matic mini

Sharing ide, khayalan dan harapan
Seandainya kalau bulan depan aku jadi dinas ke Bogor, aku nginep di hum teteh aja ya.
Semoga besok suhunya nggak sampai minus 5 lagi.
Say, kotak ini kalau dijadiin box make up bagus juga ya.
Kalau kita lagi tlp atau vidcol memang selalu ada aja yang diomongin bahkan setiap malam minggu aku bisa tidur sampai jam 5 pagi karna semaleman videocoll hehehe…

          Akhir – akhir ini kami sering mengkhayal tentang anak. Well, Kami sudah hampir 2 tahun menikah namun belum dikaruniai anak. Kami sering berbagi khayalan ataupun keinginan jika nanti punya anak mau begini mau begitu. Kalau mau tidur, kirim foto anak bayi lagi di tempat tidur, abis mandi kirim foto bayi pakai handuk, nanti sepatu anaknya kembaran ya say, gaya fotona begini nanti yaa sama anak kita atau sekedar sharing foto2 bayi gemesin di Instagram. Bikin ketawa sendiri jadinya, hehehe…


sumber : instagram
sumber : instagram

            Berawal dari diskusi tentang tetangga kami di Palembang dulu yang selalu menggendong putrinya kemana – mana, kami jadi terinspirasi suatu saat pasti akan beli gendongan bayi. Eee kok ternyata kita punya benda inceran yang sama yaitu gendongan bayi i-Angel!

sumber : instagram dian sastro


             Kalau aku awal tertarik dengan i-angel karna pernah dipakai oleh dian sastro dan beberapa artis lain seperti titi kamal dan gisel sedangkan suami karna pernah melihat videona di yotube. Rejeki memang nggak kemana, saat menghadiri acara Fun blogging bersama blibli.com, aku berkesempatan untuk mencoba gendongan bayi ini. Aaahh rasanya seneng banget, makasih ya allah Engkau seakan mendengar diskusi kami tentang benda ini.



             Karna aku mencobanya dengan menggendong boneka bayi, jadi aku belum bisa cerita tentang kehebatan benda ini yang mampu menopang berat bayi tanpa sakit pinggang seperti yang dikatakan dian sastro. Namun aku kagum dengan prinsip i-angel. I-angel didesain secara ergonomi sehingga nyaman untuk ibu dan juga anak. Kalau ada yang belum tahu apa itu ergonomi, ergonomi adalah ilmu yang memelajari mengenai sifat dan keterbatasan manusia yang digunakan untuk merancang sistem kerja, sehingga sistem tersebut dapat bekerja dengan baik. Dapat pula dikatakan bahwa aplikasi ilmu ergonomi adalah membentuk kondisi yang EASNE yaitu efektif, aman, sehat, nyaman dan efisien. Waktu jaman kuliah dulu, aku dapat tugas kelompok membuat suatu produk dengan desain ergonomi. Susah lho, tak hanya fungsi bendanya saja yang dipikirkan, tapi juga memperhitungkan kenyamanan saat memakainya, cepat lelah atau tidak, ada efek cidera atau tidak. Ilmu hitungannya pun mencakup hitungan fisika, berapa beban yang dipikul dan seberapa merata penyebarannya. Psikologi pemakai juga diperhitungkan, apakah memakai benda tsb menjadi lebih terbantu atau malah menambah beban, menambah happy atau malah jadi gelisah tidak tenang, belum lagi desain yang ditampilkan harus menunjang semua kriteria diatas. Jadi suatu benda yang di desain berdasarkan ergonomi pasti harga nya sangat mahal. Makanya wajar kalau harga i-angel ini memang mahal jika dibanding dengan gendongan bayi biasa. 

             Aku nggak mau jauh-jauh dari anakku kelak, maunya aku gendong kemana – mana. Desain ergonomi i-angel dengan titik tumpuan beban berada di kedua pundak dan pinggang membuat si ibu tidak mudah lelah (Bunda siap gendong kamu seharian sambil shopping hehhe). Postur tubuh ibu juga akan tetap tegak lurus. Berbeda jika kita menggendong anak di samping, posisi ini membuat tulang belakang jadi bengkok dan pastinya cepat pegal. Oia katanya i-angel ini mampu menopang berat hingga 20kg lho!



             Adanya hipseat atau dudukan sebagai penopang bayi ini patut diacungi jempol. Desain ergonomi ini sangat penting untuk kemanan bayi. Dengan adanya penopang maka posisi bayi seakan duduk, paha bayi tidak langsung terjuntai ke  bawah. Selangkangannya pun aman, karna tidak harus terjepit dalam waktu lama. Bunda sayang kamu nak, bunda menjamin keamanan kamu saat ini dan menjaga aset masa depanmu.


            Suami juga senang dengan bahan i-angel yang kece karna terbuat dari denim, jadi tidak malu saat memakainya. Motif denim dengan corak yang minimalis juga pas untuk acara apapun mau jalan – jalan santai atau mungkin di bawa kondangan sekalian hehehe.


            Aaah teman kalau mau kadoin aku lahiran kelak, aku minta dikadoin gendongan bayi ini ya…
Lah kok malah minta.   Menurutku i-angel ini seperti investasi jangka panjang, karna dengan harga 2jt kamu bisa pakai i-angel dari anak masih bayi baru lahir hingga sudah besar dengan berat 20 kg.

            Oia, pemakaian I-Angel juga bisa dengan beberapa posisi lho. Jadi kepengen cepet-cepet ngerasain ala baby koala (foto paling kiri) dengan anak sendiri. Doakan ya teman semoga kami cepat dikaruniai anak. Aamiin.





Back to Top