Hai everyone ! Akhir – akhir ini
aku lagi kangen suasana di Maroko. Aku kangen mau minum teh mint dan makan ayam
tagine. Aku kangen dengan bau khas udara di pantai Maroko. Terik matahari yang
menyilaukan mata, langit biru cerah dengan awan yang gemuk dan angin yang
berhembus kencang. Berhubung jauh sekali ke Maroko itu, jadi aku cukup
berkostum ala Gadis Maroko saja disini. Sambil berkhayal sedang berjalan di
pinggir pantai Safi. Aku memakai Jlaba, baju khas Maroko. Kira – kira di Bekasi
yang panas aku kegerahan tidak ya pakai jlaba? Lalu bagaimana reaksi netizen
Bekasi melihat gadis Maroko?
Jlaba ini terbuat dari bahan yang
beragam. Mulai dari bahan tipis seperti daster sampai bahan tebal seperti
beludru. Jadi bisa dipakai di semua musim, tergantung bahan apa yang kamu
pakai. Kalau aku perhatikan, jlaba ini seperti baju kebaya. Setiap wanita yang
sudah menikah biasanya memakai jlaba kalua pergi kemana-mana. Sedangkan yang
masih gadis biasanya masih casual. Hanya saat ada acara penting saja memakai jlaba.
Aku punya 2 jlaba. Satu yang
berbahan tebal tapi aku tidak tahu jenis bahannya. Bukan suede, bukan beludru.
Teksturnya halus, berat dan agak susah tembus air. Tahan terhadap hembusan angin.
Cocok untuk musim autumn. Modelnya hanya lurus saja tidak ada lekukan apapun. Handmade
Maroko, hanya ada 1 yang sepertiku. Tidak ada ukuran S,M atau L. Memang pas
nemu saja yang muat pas di aku dan aku sangat suka dengan bordirnya yang banyak untuk harga yang cukup murah. Harganya aku beli kalau tidak salah sekitar 200
– 300 DH. Baju ini aku beli di pasar tradisional, langsung ke penjahitnya.
Kalau sampai butik dan berbranded, bisa sampe 800 DH harganya.
Kalau kamu jeli memilih bahan dan
model, bahkan baju non branded pun terlihat seperti mahal. Oia buat kamu yang
di Jakarta aku punya rekomendasi toko pakaian buat hunting baju branded murah. Kamu
bisa cari perlengkapan baju buat ke Maroko juga lho disini ! Mulai dari summer
sampai winter lengkap !
Kalau kamu siang hari berjalan di
Maroko, kamu akan sering melihat para wanita memakai jlaba dan kacamata hitam.
Always. Karena memang matahari di Maroko terik sekali, menyilaukan mata gengs !
Kalau aku full makeup sampai pake bulu mata palsu disana, selalu dikira orang Maroko
sama orang Maroko aslinya. Entah kenapa.
So hari ini aku memakai jlaba,
kacamata hitam, sepatu boots yang kubeli di Maroko dan tak lupa bermakeup
seperti waktu aku di Maroko.
Dari sekitar 5 jam aku main di
Summarecon Mall Bekasi, hanya ada segerombolan anak remaja yang tak sengaja aku
dengar nyeletuk, “Saltum” lalu mereka ketawa. Aku tak tahu pasti ya, mereka
menertawakanku atau hal ini.
Selebihnya semua orang biasa
saja, tidak seperti melihat aneh gimanaaa gitu. Yah mungkin karena Indonesia
mayoritas muslim jadi sudah biasa melihat gamis yak.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar