Holla Gengs ! Minggu lalu Jakarta menjadi tuan rumah dalam
pagelaran fashion bertaraf internasional. Jakarta Modest Fashion Week di gelar pada
tanggal 26 – 29 Juli 2018 di Mall Gandaria City Jakarta Selatan. Sayangnya aku
hanya bisa hadir pada hari ke-3 saja gengs.
Jakarta Modest Fashion Week
adalah acara fashion bergengsi yang didedikasikan untuk industry mode ‘modest’
dengan peserta para penggiat fashion dari 5 benua. Sebelumnya acara modest
fashion telah sukses dilaksanakan di Istanbul pada 2016, London dan Dubai pada
tahun 2017.
Penggagas JMFW adalah kolaborasi
duo wanita hebat Indonesia dan Turki yaitu Franka Soeria dan Ozlem Sahin. Yes,
Indonesia dengan popularitas muslim terbanyak di dunia juga merupakan negara
dengan perkembangan fashion muslim tercepat di dunia memang sudah sangat pantas
untuk menjadi kiblat fashion muslim dunia. Ditambah dengan mode fashion muslim
di Turki yang sedang berkembang menjadi duo kolaborasi yang pas. Kedepannya
para designer Turki dan Indonesia akan menjalin kerja sama yang lebih intens
untuk meramaikan pasar industri modest fashion.
Red carpet JMFW terdapat di dunia
pintu Mall Gandaria City, yaitu pintu utara dan selatan. Kamu bisa berfoto
dengan latar belakang background JMFW yang besar. Lalu sepanjang koridor menuju
main hall catwalk dan piazza tempat talkshow terdapat berbagai boots modest
fashion dari berbagai negara dari para designer. Jangan kalap ya gengs belanja
disini. Harganya mulai dari Rp 100.000 hingga Rp 12.000.000 lho !
Aku sampai Mall Gandaria City
saat jam makan siang. Lalu pada jam 1 siang di panggung utama ada workshop
Retail Analytics By Omnilytics London. Omnilytics memiliki parameter analytic
yang lengkap, mulai dari tren model fashion, warna, marketplace hingga
analytics efektifitas KOL influencer. Data – data analytic tersebut sangat
membantu para fashion designer untuk lebih mengembangkan bisnis mereka dan bisa
mendesign pakaian sesuai dengan tren terkini yang sedang hits di pasaran.
Bersama Omnylitics |
Hasna bercerita saat di Perancis
dimana hijab di banned, ia buka-pasang hijab. Di dalam kampus dilarang memakai
penutup kepala sehingga ia harus memperlihatkan aurat rambutnya. Namun saat di
luar kelas ia menggunakan turban untuk menutupi rambutnya. Turban dianggap
sebagai modest fashion dan bukan hijab jadi tidak masalah di Perancis. Hasna
sekarang bersyukur tinggal di Singapore dimana ia bebas menggunakan hijab.
Pertanyaan menarik datang dari
netizen Indonesia yang menanyakan tentang cara berpakaian Sisi Bolatini yang
memang selalu menggunakan turban. Cara berpakaian sisi dianggap kurang Islami
karna beliau memakai turban untuk menutupi rambut namun bagian leher masih
jelas terlihat. Sisi menanggapi pertanyaan dengan santai, ia menjelaskan bahwa
pakaian yang ia gunakan bukanlah muslim fashion dengan hijab tertutup rapi,
tapi merupakan modest fashion dengan turban. Pakaian sopan yang siapa saja bisa
menggunakannya tanpa ada embel – embel agama. Modest fashion yang ia geluti
ternyata menarik perhatian para teman – teman dan juga followersnya bahkan
mereka yang tidak beragama Islam pun mengikuti memakai turban ala Sisi. Sisi
yang juga seorang solo traveler mengaku lebih mudah dengan turbannya saat
traveling, karena ya itu memang di beberapa negara hijab di banned.
Modest fashion ala Aufa Tokyo menurutku
paling unik. Hijab gaya Harajuku. Sangat kental sekali gaya pakaian ala
jepangnya. Aufa berkata pakailah pakaian yang nyaman menurut diri sendiri. Jadi
tidak usah memaksakan diri untuk mengikuti tren fashion yang sedang hits padahal
kita tidak menyukainya. Jadilah diri sendiri dan ciptakan tren fashion
tersendiri.
Sedangkan Hamimi Daulay
menghimbau kita para penggiat medsos agar berhati – hati dalam memposting
apapun ke internet. Sebaik dan sebagus apapun konten yang kita nilai sudah baik
di mata kita namun akan ada orang yang melihat celah keburukan di dalamnya.
Well kak Hamimi paham betul netizen julid ya kak hehehee. Iyess apalagi sebagai
influencer ya kak harus serba extra dalam membagikan konten di sosmed.
Influencer dari USA, Leena Asad
menceritakan perjalanan berhijabnya dan bagaimana karirnya yang berawal dari
seorang suster hingga menjadi influencer seperti sekarang. Leena Asad nih ya
gengs, mukanya adem, cara ngomongnya lembut, senyumnya manis sekali lho. Aku
langsung kepincut sejak pertama kali, langsung adore her so much.
Lalu acara dilanjutkan dengan
press conference para designer yang akan digelar fashion shownya nanti sore.
Ada dari Elda, Gee Batik, Desert Cove, Three Little Ahmad dan Dhienda Nasrul.
Pada JMFW ada kreasi yang membanggakan yaitu Para Games x JMFW Present Dream &
Design For Disabilities. Jadi para designer ini merupakan para disabilitas
namun karya mereka tetap sangat indah gengs.
Lanjut ke acara fashion shownya,
aku sedikit fotonya ya gengs karena aku lebih banyak video. Kamu bisa lihat di
video youtubeku ya !
Acara selanjutnya adalah Talkshow
dengan designer Indonesia , Khanaan Shamlan yang berdedikasi di fashion batik
kontemporer dan Ali Charisma yang lebih banyak mendesign baju untuk pesta
cocktail dan pernah diminta mendesign salah satu brand kenamaan dunia. Tema
talkshownya adalah Behind The Scene Stories Of Fashion Production. Mereka
bercerita tentang jatuh bangun dalam karir fashion brand mereka dan cara mereka
survive di bidang fashion. Well suntikan semangat nih gengs buatku.
Hayookklaahh tuty saca kapan ituuhh brand fashionnya launching.
Gengs talkshow tersebut dipandu
oleh founder Bloggercrony lho, mbak Wardah Fajri atau yang biasa disapa mbak Wawa. Yeaayy hebatnya lagi Bloggercrony merupakan official blogger yang diajak kerja sama oleh JMFW. I’m proud to
be part of Bloggercrony !
Mbak Wawa, founder of Blogger Crony |
Tidak ada komentar :
Posting Komentar