Translate

Jumat, 30 Maret 2018

Tips Dan Pengalaman Merasakan 4 Musim Di Maroko

Maroko memiliki 4 musim yang berbeda seperti di Eropa. Mulai dari musim panas yang terik hingga musim dingin bersalju. Aku mau sharing kepada kalian tentang pengalamanku merasakan semua musim di Maroko. Jika kamu ingin berkunjung ke Maroko, pastikan dulu kamu pergi saat musim apa. Jangan sampai saltum ya ! 





Musim Panas
Pertama kali aku sampai Maroko sedang musim panas. Saat pertama kali turun dari pesawat, buuuffff hawa angin panas seperti menampar wajahku. Panasnya melebihi di Jakarta. Aku tiba di bandara Mohammed V Cassablanca. Untungnya di kota Safi tempat tinggalku tidak sepanas di Casablanca.

Walau panas sangat terik di Maroko tapi anginnya berhembus sangat kencang dan terasa sangat sejuk. Jadi walau summer tapi tidak keringatan berlebih. Beda dengan di Jakarta terik dikit pasti keringat juga berlebih hehehhee. Tapi harus sering minum air putih juga lho yaa, awas kena dehidrasi.

Saat summer, banyak yang mengunjungi pantai. Kalau di Indonesia yang selalu summer hampir sepanjang tahun, air lautnya  hangat. Tapi di Maroko, air lautnya sejuk. Jadi memang sangat pas berendam di pantai untuk ngadem. Tapi tetap yaa jangan lupa pakai sunblock kalau tidak nanti gosong. Disini spfnya selalu tinggi. Aku dan suamikupun setiap hari memakai spf 50 sedangkan untuk ke pantai kita memakai spf 110. Di Maroko banyak sekali produk sunblock dengan bentuk spray jadi mudah dipakai dan praktis memakainya tinggal semprot saja.


Summer biasanya berlangsung dari bulan Juni sampai Agustus. Bertepatan dengan bulan Ramadhan. Suamiku sudah 2x merasakan bulan Ramadhan di Maroko. Luar biasa godaannya pemirsah. Teriknya bisa 2-3x lipat dengan waktu puasa yang lebih lama. Saat summer juga banyak yang menggunakan niqab atau cadar saat keluar rumah, tujuannya untuk melindungi wajah dari terik matahari dan hembusan angin yang berdebu.

Tips
Waktu yang tepat untuk traveling ke Maroko adalah saat summer karena magribnya sekitar jam 9 malam jadi waktu kalian lebih panjang untuk explore Maroko. Gunakan sunblock berspf tinggi, selalu bawa kaca mata hitam.


Musim Gugur
Aku tinggal di kota Safi yang terletak di pinggir laut. Siang hari pada musim gugur masih terasa hangat, hanya saat sore sudah mulai terasa dingin. Saat musim gugur di Safi, sering turun kabut. Kalau di puncak, kabut turun hanya waktu subuh, disini hampir seharian berkabut. Kalau tidak sedang berkabut maka turun hujan hampir seharian. Angin bertiup sangat kencang dan hawanya sudah mulai dingin. Kebetulan apartemenku berada di lantai 4, jadi saat angin bertiup sangat kencang, serasa itu kacanya mau ikut terbang. Terjawab sudah kenapa rumah di Maroko selain jendela di tambahkan semacam rolling door. Jadi lebih aman saat angin berhembus kencang.




Saat musim gugur ini semua toko baju dan sepatu berganti model. Sudah mulai dijual jaket tebal, bulu – bulu dan juga perlengkapan winter. Toko sepatu banyak menjual boots – boots tinggi yang merupakan kecintaanku. Satu kota aku perhatikan bajunya jadi fashionable semua. High boots berseliweran dimana-mana, mulai dari anak kecil, remaja hingga nenek – nenek memakai high boots.
Kalau di Safi saat autumn aku ingin foto ootd dengan daun berguguran tidak ada lho. Pohon – pohon dan rumput di taman masih berwarna hijau. Pohon dengan dahan berwarna kuningpun tidak ada. Namun saat ke Marrakech berbeda. Banyak pohon berguguran dan dahan berwarna kuning.

Fyi, aku pernah saat akhir summer dan mulai masuk musim gugur main ke pantai. Air lautnya super dingin seperti ada es batunya pemirsah. Malah bingung kedinginan abis main air di pantai tapi tidak ada matahari untuk berjemur. Ternyata pasir pantainya hangat, jadi aku menghangatkan badan dengan cara mengubur badan di dalam pasir.



Musim gugur biasanya dimulai sejak September sampai November.

Tips
Pergantian waktunya sama dengan di Indonesia, magrib jam 6 sore. Jangan lupa bawa jaket hangat atau sweater kalau kamu traveling saat musim gugur. Saat traveling kesini kamu harus coba teh mint Maroko untuk menghangatkan badan.

Musim Dingin
Musim dingin di kota Safi tidak turun salju tapi ada beberapa kota di Maroko yang juga turun salju saat winter. Suhu terdinginnya mencapai 6 derajat di kota Safi saat aku tinggal disana. Aku yang tidak kuat dingin dan pengalaman pertama mengalami winter, sungguh berjuang. Aku tidak bisa jauh – jauh dari heater dan selalu memakai jaket winter yang tebal yang didalamnya juga sudah double baju dan sweater. Aku paling males kalau belanja, anginya sungguh menusuk. Baru keluar malam sebentar pasti hidung dan pipiku merah – merah. Terkadang aku memakai cadar saat keluar malam agar wajahku terlindung dari tamparan angin dingin. Alhamdulillah walau sangat dingin tapi asmaku tidak pernah kambuh. Yeeaaayy !

Walau winter tapi terkadang juga turun hujan dan angin kencang. Kalau subuh itu benar – benar super dingin. Untung suamiku badannya memang selalu hangat jadi tidurnya bisa menghangatkan badan dengan beliau. Ssssttt aku pernah hampir 2 minggu tidak mandi lho padahal di rumah juga ada water heater tapi tetap abis mandi itu berasa dingin. Enaknya adalah tidak keluar keringat bahkan ketiak juga tidak bau lho. Aku pakai deodorant spray yang klaim 42 jam ternyata bisa ampuh hingga seminggu lebih hahaha.



Saat winter aku hendak bermain salju di Oukameden, kami transit sejenak di Marrakech. Winter pagi di Marrakech tidak terlalu dingin seperti di Safi. Saat siang hari juga sudah mulai hangat, beda dengan di Safi. Anginnya pun tidak terlalu menusuk. Pemandangan unik saat di Oukameden adalah saat kamu tengok sebelah kiri, kamu akan melihat dataran putih dengan latar belakang gunung bersalju namun saat kamu tengok sebelah kanan, kamu akan melihat dataran tanah berkaktus dengan latar belakang gunung kecoklatan. Sungguh pemandangan yang kontras. Jadi enaknya main salju disini kamu tidak akan merasa kedinginan.

Musim dingin biasanya dimulai dari bulan Desember sampai Februari.

Tips
Wajib menggunakan boots dan pakaian khusus winter. Beda ya pemirsah dengan jaket tebal atau sweater yang biasa kamu beli di Indonesia karena masih akan tembus dinginnya. Perlu jaket winter khusus yang memang di desain untuk melindungi badan dari cuaca dingin. Gunakan juga kupluk untuk melindungi telinga. Aku sarankan membeli jaket yang memiliki tudung kepala yang lebar. Fungsinya untuk melindungi muka dari hembusan angin. Gunakan juga syal untuk menutupi sebagian wajah. Kalau kamu tidak kuat dingin sepertiku jangan lupa bawa sarung tangan juga ya.

Musim dingin membuat kulit wajah jadi super kering. Kulit muka kita akan kaget dari Jakarta yang beiklim tropis tiba – tiba ke Maroko saat winter yang dingin. Saranku bawalah pelembab yang lebih rich dari biasanya atau kamu bisa beli Thermal Spring Water  yang bisa kamu temui banyak di apotik sini. Tinggal semprot – semprot. Kalau tidak maka kulit mukamu bisa kekeringan, dehidrasi bahkan ngeletek kulitnya.



Musim Semi
Merupakan musim favoritku. Langit berwarna biru cerah, matahari tidak terlalu terik dan angin berhembus dengan sejuk. Siang hari juga masih panjang yaitu sekitar jam 8 malam baru magrib. Bunga – bunga bermekaran. Toko baju dan sepatu sudah berganti model lagi.

Di Marrakech saat musim semi sangat indah karena di Marrakech banyak terdapat bunga mawar di jalan protokol. Hawanya lebih hangat dibanding di Safi. Saat aku hendak ke Marrakech, karena di Safi masih terasa udara dingin aku berangkat memakai high boots, ternyata sampai Marrakech saltum pemirsah. Panas. Orang – orang sudah mulai memaki sandal jepit. 

Saltum, musim semi ternyata di Marrakech cukup terik. High Bootsnya bikin gerah 😂
Waktu awal aku datang ke Maroko kan saat musim panas, sepanjang jalan terlihat padang tanah coklat yang gersang. Ternyata saat musim semi, tanah coklat itu berubah menjadi ladang hijau dan perkebunan zaitun. Cantik deh, disekitarnya tumbuh bunga-bunga liar kecil.

Musim semi biasanya mulai dari bulan Maret sampai dengan Mei.

Tips
Tetap gunakan sunblock berspf tinggi walau udaranya sejuk tapi mataharinya tetap menyengat diam-diam. Tau – tau kamu bisa gosong, belang. Untuk outfit tidak berbeda jauh dengan yang biasa kita kenakan di Indonesia.




4 komentar :

Back to Top