Heyhooo…
Post kali ini berbeda dengan biasanya karena aku tidak akan
membahas tentang makeup atau skincare. Aku akan berbagi cerita saat aku
mengunjungi Pulau Pahawang Desember lalu. Wohooo…!!! Pulau cantik ini harus masuk ke dalam wishlist kamu nih !
Pulau pahawang itu terletak di Provinsi Lampung. Aku kesana bukan
bersama teman – temanku melainkan bersama rombongan teman – teman ibuku. What
?? Yuuppss sebenarnya yang punya acara ke Pulau Pahawang adalah rombongan
ibuku. Aku hanya ikut karna memang saat
itu aku sedang sakit asma. Aku punya asma dan beberapa hari ini tepatnya sudah
seminggu lebih asmaku masih saja muncul walau sudah minum obat dan diuap, namun
masih belum sembuh total. Biasanya kalau seperti ini akau akan main ke pantai.
Pantai adalah obat natural bagi penderita asma. Kondisi badanku saat berangkat
adalah badan masih panas, batuk dan sedikit sesak. Maksain? No.. Karna aku
yakin begitu mencium bau pantai akan berangsur pulih.
Untuk budget aku tidak bercerita banyak. Kami memakai jasa
travel yang harganya lumayan wow yaitu sekitar Rp 700.000. Untuk paket regular
sebenarnya hanya dikenakan biaya Rp 500.000. Yahh karna saya ikut dengan
rombongan ibu – ibu paruh baya yang tidak mau ala backpacker, jadi lha
fasilitas yang dipakai berbeda, lebih ‘wah’ dan yang terpenting apa-apa tinggal
duduk manis, hehehe… Aku aja nggak pernah bawa tas sendiri, selalu ada yang
bawain bak putri raja, mau apa tinggal diambilin. Liburan manja deh ini.
Apalagi guide nya walau masih muda (tidak jauh berbeda umurnya denganku namun
tingkat kesabaran meladeni ibu2 yang riweuh aku acungin jempol).
Hari ke-1
Kami dijemput dengan menggunakan elf di meeting poin dekat
rumah kami. Mulai berangkat jam 10 malam. Aku memilih duduk paling belakang.
Elfnya super nyaman beda dengan elf pernah aku tahu. Berharap di perjalanan
bisa tidur, ternyata tidak. Oooww supirnya, dia bawa mobil bukan ngebut lagi
tapi seperti terbang. Kalau duduk paling depan, so pasti udah ngeri banget itu
lihat jalanan. Ternyata supirnya asli orang lampung men, tipikal nyetir orang
Sumatra begitu yaaa dashyat macam too fast too farious !! Sampai ferry, wahh
ini enak bgt deh ferry nya. Kecil, nyaman dan untungnya sepi. Ruangan untuk
tidurnya sangat dingin AC nya, jika turun ke ruangan duduk biasa, kursi yang
disediakan seperti kursi di pesawat dengan di depannya seharusnya ada live
music. Di dek atas ada ayunan untuk anak kecil dan ada ruang bioskopnya. Hanya
bayar Rp5000 saja kamu udah bisa nonton bioskop yang filmnya gak jadul2 amat
kok. Ruangannya juga lumayan bersih dan bagus dengan kursi bioskop ala XXI yang
berwarna merah.
Tempat duduk di ferry |
Hari ke-2
Saat subuh kami sampai di pelabuhan Bakauheni. Kami sarapan
di rumah makan padang tak jauh dari pelabuhan. Yuupp pagi – pagi udah makan
nasi padang dan aku tentunya pesan menu andalan yaitu rendang dong ! Enak
sekali pemirsa!! Lalu perjalanan dilanjutkan ke pelabuhan ketapang. Well, kali
ini supirnya tambah ngebut girls ! OMG ! Mungkin karna perut sudah kenyang,
tenaga jadi full lagi ! Jalan yang kami lalui tidak semulus jalan Jakarta.
Berlubang disana-sini dan supirnya seperti tidak pernah menginjak rem, alhasil
aku yang duduk di belakang loncat – loncat terus terpental sana - sini, hahaha…
Begitu sampai pelabuhan
ketapang, aahh aroma pantai ! Aku langsung menarik nafas dalam- dalam dan
seakan waktu berhenti sejenak. Aku merasakan seperti energi baru masuk ke dalam
tubuhku, melalui udara lalu masuk ke pembuluh darah. Yess I feel better ! I get
recovery so fast !!
Langsung ganti baju dan
bersiap – siap untuk snorkeling tanpa mandi dahulu hehehe… Lalu berangkatlah
kami dengan perahu nelayan menuju pulau pahawang. Di dalam perahu aku tak henti
– hentinya menutup mata sambil bernafas dalam – dalam dengan tangan aku biarkan
mengenai air laut. Penyembuhan asma sedang berlangsung kawan.
Spot snorkeling pertama
adalah Pulau Kelagian. My asma? Udah sembuh total, badanku udah tidak panas
lagi, batuk hilang dan sudah tidak sesak sama sekali. Woohooo… !!
Byuurrr…!!! Wooww airnya
sedikit dingin. Air lautnya sangat bening, sebenarnya tanpa kita harus
snorkeling,kita sudah bisa melihat gugusan terumbu karang di bawahnya. Snorkeling
memang sangat seru. Namun karna aku punya asma, aku tidak bisa terlalu lama
snorkeling. Sekali – kali aku pasti naik lagi ke kapal untuk beristirahat
sejenak. Ikan- ikan senang sekali memakan lumut yang berada di bawah perahu
kami. Jadi walau di perahu, tetap mendapat pemandangan indah dari ikan – ikan
cantik berwarna – warni.
Kami singgah ke Pulau
Kelagian Lunik untuk makan siang. Pulau tak berpenghuni ini sangat kecil dan
hanya ada satu warung saja disini. Kami makan nasi kotak yang dibawa dari
pelabuhan ketapang. Sedangkan warung ini hanya menjual mie instan saja, bahkan
es kelapa pun tidak ada. Kurang banget yaa leyeh – leyeh di pantai tanpa minum
air kelapa. Pemandangan dari pantai ini begitu indah, laut yang berwarna hijau
dan kebiruan dengan pasir putih yang begitu halus. Airnya pun jernih. Sayang
sekali ada beberapa sampah plastik, untungnya hanya beberapa.
My mom |
My mom & brother |
Tarik nafas dalam - dalam. Inhale exhale.... |
Sayang sekali cuaca mendung |
Pasirnya lembut banget |
Seharusnya kami lanjut
snorkeling ke spot kedua. Namun karna hujan mulai turun, kami langsung menuju
ke homestay kami di pulau pahawang. Begitu sampai homestay, hujan mulai reda,
karna baru jam 2 siang, kami akhirnya memutuskan untuk snorkeling kembali. Kali
ini tidak semua rombongan ikut, karna ada ibu – ibu yang sudah mabok laut.
Spot berikutnya ternyata sangat cantik. Di sepanjang pinggir pantai terdapat berbagai macam villa yang sangat
unik. Ada yang terbuat dari kayu dan
berlantai 3 dengan semua dinding terbuat dari kaca. Beautiful. Kata guide tour
kami, ini adalah resort mahal dengan minimal harga villa adalah 4jt semalam.
Woow !! Kami hanya ‘numpang’ snorkeling di pantai dekat resort ini. Well, pulau
ini sangat dijaga kebersihannya. Airnya begitu jernih dan bersih, aku tak
melihat ada sampah sedikitpun di daerah sini. Ikannya juga sangat banyak,
besar, agresif dan sangat kelaparan. Karna kalau kalian dari perahu lalu
memasukkan tangan ke air maka tak lama kemudian ikan pasti akan menghampiri
tangan kalian. Walau tangan kalian kosong alias tak ada apa-apa kalian akan
tetap mendapat ciuman mesra dari para ikan. Di perahu kami tersisa satu bungkus
nasi, tak disangka ikan – ikan sangat doyan dengan nasi putih. Ikan yang datang
makin banyak dan mereka makin agresif berebut makanan. Sayang sekali tak ada
satupun dari kami yang membawa kamera atau hp, semuanya ketinggalan di homestay
dan entah kenapa kamera giude kami tiba – tiba error. Momen ini hanya bisa
diabadikan di memori kami masing – masing saja. Ikan – ikan disini warnanya
lebih ngejreng dibanding Nemo, ada yang bercorak fuschia dengan biru elektrik
(corak favorite dan ikan ini sangat cepat geraknya), ada yang bewarna silver
dan kuning, ada yang berwarna hijau emerald dan biru dongker, dll. So colourful
!! Tak hanya itu coralnya juga beragam. Dari pengalamnku snorkeling ke pulau
tidung dan nusa lembongan, spot disini juaranya. Ada koral seperti otak
manusia, kipas, jelly tempat bersembunyinya nemo dan masih banyak lagi yang
juga berwarna – warni. Aku juga melihat beberapa hewan (bukan ikan) di sekitar
terumbu karangnya. Wahhh kalian harus kesini nih !
Aku tidak melihat sunset di
pinggir pantai, aku lebih memilih untuk berada di homestay. Karna disini tidak
ada listrik, jadi ya pasti sangat gelap gulita. Warga disini memiliki genset
utuk menerangi rumah mereka. Homestay kami adalah rumah penduduk. Kami tidur di
kamar, di tuang tamu dan di ruang keluarga. Sedangkan pemilik rumah dan
keluarganya tidur di ruangan dekat dapur. Ya kami tidur seatap. Homestay disini
tidak banyak. Sepertinya pulau ini menjadi tujuan pariwisata belum lama ya,
karna di sekitar sini juga tidak ada yang menjual pernak pernik khas pulau
pahawang atau cinderamata.
Dermaga pulau pahawang |
lagi cari sinyal |
Walau disediakan makanan oleh
pemilik homestay namun aku lebih tergiur dengan indomie kari ayam, hehhe… Saat
malam tiba, rombongan lain dari tur kami ada yang menyalakan kembang api.
Kembang api ini lah satu – satunya hiburan warga disekitar sini. Semua orang ke
pantai untuk menyaksikan kembang api besar dengan durasi beberapa menit ini.
Melihat celoteh anak – anak kecil begitu kagum dengan kembang api dan terkesima
olah drone salah seorang rombongan, membuat aku betapa bersyukur bisa menikmati
hidup yang begitu indah ini. Terima kasih Ya allah karuniamu begitu besar
kepadaku. Ah sinyal di pulau ini sangat buruk ! Kamu hanya akan menerima sinyal
saat kamu berdiri di dermaga pantai ini. Begitu kamu balik ke homestay, bye bye
deh ma sinyal. Fyi, aku memakai simpati.
Hari ke-3
Sunrise |
Keesokan paginya, aku bermain
di pantai. Aku menemukan bintang laut ! ini pertama kalinya aku melihat dan
menyentuh langsung bintang laut di alam. Aku juga menemukan kepiting kecil
berwarna putih bersih hampir bening dan berjalan berlari sangat cepat. Selesai mandi dan makan,
kami bergegas untuk snorkeling kembali lalu menuju pelabuhan ketapang untuk
pulang.
Kangen suami - seandainya dia bisa ikut kesini |
Spot kali ini kurang
bersahabat menurutku karna saat kita sampai tempatnya, sedang ada sekumpulan
ubur – ubur sedang bermigrasi ? Well, pokoknya banyak sekali mulai yang
ukurannya sangat kecil hingga sedang. Warnanya bening, jadi hampir tidak
kelihatan namun aku memiliki ketajaman mata yang baik, jadi aku tidak mau turun
lama – lama untuk snorkeling. Aku takut tak sengaja membunuh mereka, karna tadi
aku tak sengaja meremas ubur – ubur. Entah itu ubur – ubur mati atau tidak
karna aku spontan langsung membantingnya lagi di air. Untungnya tanganku tidak
apa-apa. Tak lama kemudian kami pindah tempat, dan ternyata adikku dan guide
turnya tersengat ubur – ubur sehingga kulit kakinya merah – merah dan bentol,
kata adikku sih gatal.
Kamipun ke Pulau Pasir
Timbul. Jadi, jika air laut sedang surut maka pulau ini akan timbul namun jika
air pasang kembali maka pulau ini tidak ada. Air lautnya begitu bening. Yang
menarik dari pulau ini adalah suhu airnya yang berbeda. Air laut di sebelah
kiri bersuhu hangat sedangkan air laut di sebelah kanan bersuhu dingin. Air
laut ini terpisahkan oleh pasir yang timbul diantara mereka. Jenis pasirnya pun berbeda, ada yang pasir
putih halus namun ada pasir bercampur pecahan batu karang yang lumayan sakit di
kaki.
Pose ala - ala model |
Can you spot the "love" cloud ? |
Masih ala - ala model |
jubah pendekar heheh |
Lanjut ke spot snorkeling
berikutnya ! Kami hanya 5 menit disini karna ternyata arus di dasar laut sangat
besar dan gelombang ombak di permukaan juga lumayan besar. Salah seorang ibu
langsung muntah karna mabok laut euy ! Iya karna ombaknya besar jadi
guncangannya sangat berasa apalagi ini kan menggunakan perahu nelayan, jadi
berasa banget naik turunnya. Kami akhirnya memutuskan untuk pulang. Di
perjalanan, hujan turun sangat deras. Ini seperti badai mungkin, hujan deras
dengan gelombang yang besar. Ibu – ibu di perahu sudah mulai panik, termasuk
adikku. Beruntung guide tour kami sangat
relax dan berhasil menenagkan para ibu – ibu. Setelah sampai pelabuhan
ketapang, kami baru tahu ternyata penyebrangan ke Merak sedang dihentikan karna
sedang ada gelombang pasang. Well, tadi kami berada di tengahnya ya berarti.
Kamipun akhirnya menunggu sore untuk menyebrang ke merak.
Perjalanan menyebrangi selat
sunda ini sangat membosankan. Tak hanya kami mendapat ferry yang tidak sebagus
saat berangkat, namun ferry ini juga sangat penuh dan lama sekali sampainya.
Ini disebabkan oleh cuaca yang buruk. Lalu perjalanan merak – rumah akhirnya
aku sudah mulai terbiasa dengan supir ‘melayang’ elf kami. Aku bisa tertidur
pemirsa ! Sampai rumah jam 3 pagi!
Anehnya begitu sampai jakarta
batuk – batukku kambuh lagi. I need more vitamin-sea !!
ya ampun pantainya indah banget mbak
BalasHapus