Translate

Selasa, 28 Juli 2015

My Acne Story






Siapa yang memiliki muka berminyak, sensitive dan mudah berjerawat ? It's me….

Well, aku sudah mulai berjerawat sejak kelas 6 SD atau umur 12 tahun. Saat itu di kelas, aku yang pertama kali punya jerawat. Jadilah di bully teman sekelas. Memang kulitku sudah seperti kilang minyak saat itu ditambah kegiatan ekskul cheerleader dan pramuka. Semua kegiatan outdoor yang membuat kulit muka berminyak, debu, keringat bercampur jadi satu membuat jerawat sering muncul apalagi pembersih mukanya hanya mengunakan air bersih biasa, no face wash karena belum mengerti. Aku anak pertama di keluarga, jadi masalah jerawat pertama seperti ini benar – benar bikin aku bingung. Ditambah lagi internet masih asing di telinga.

Lalu aku mencoba berbagai produk yang ada di supermarket. Semuanya tetap bikin muka seperti kilang minyak, tetap berjerawat. Saat umur 14 tahun aku coba beli  Pond’s white beauty  face wash dan face cream. Saat pagi aku pakai, kemudian 2 jam di sekolah sudah membuat mukaku berminyak. Jerawat? Tetap silih berganti ada. Cuma muka menjadi lebih putih. Beneran seperti di iklan. Kalau masih ada yang inget, di iklannya ponds bilang bisa mencerahkan wajah dalam sebulan. Aku pertama kali pakai saat awal Ramadhan dan saat lebaran setiap bertemu teman, mereka berpendapat mukaku menjadi lebih putih… wuuaaaahh aku senang sekali. Tapi karna jerawat tetap ada terutama di bagian dahi, jerawat kecil masih setia, aku memutuskan berhenti menggunakan Ponds. 

Sumber : google

Lalu aku coba pake Tje Fuk,  yang bisa dibeli di Alfamart ato Indomart. Aku beli satu set, dari face wah, krim pagi hingga malam. Hasilnya? Dua bulan pertama, amazing. Jerawat mulai kempes dan berkurang, muka gak terlalu berminyak dan terlihat sangat cerah. Namun tidak menyamarkan bekas jerawat. Lama kelamaan seperti kebal menggunakan krim ini, jerawat tetap muncul. Rrrrr…

sumber : google


Lulus SMP aku masuk ke SMK jurusan Analis. Well, sekolah ini benar – benar menyita waktuku. Always study all the time. Bahkan sering ketiduran di atas buku, jadilah besoknya jerawat muncul karna tidak cuci muka pada malam harinya. Skip Tje Fuk, aku memilih kembali ke Ponds, hanya cuci muka tanpa memakai krim malam, hehhe… Ternyata makin parah… Oia, saat itu seri Ponds White Beauty nya sudah berbeda, seri yang dulu sudah discontinued. Jerawat yang keluar sekarang malah jerawat batu yang besar – besar. Huuffttt…

Berhubung sekolah ku juga ada jurusan farmasinya, aku disarankan oleh teman untuk minum obat herbal. Lalu aku stop face cream Ponds tapi aku masih memakai face wash Pond's. Aku beli obat herbal (lupa nama merk) yang mengklaim bisa mengatasi jerawat. Kemasan botolnya berwarna ungu, bentuknya kapsul. 1 botol berisi 30 kapsul. Setiap hari minum 1 kapsul. Obat ini bukan obat palsu tanpa izin, kita bisa lihat iklannya di tv. Serius ini bukan Mastin lhoo. Hasilnya? Setelah dua botol jerawat hilang ! Tapi bekas jerawat dan bolong  masih ada, tak apa – apa yang penting no bumps again ! Setelah botol ke-4 aku stop, karna aku merasa seperti orang penyakitan setiap hari harus minum obat. Di akhir masa sekolah, saat disibukkan oleh berbagai ujian dan riset (syarat kelulusanku adalah riset semacam skripsi kuliah) muncul kembali jerawat kecil hingga jerawat besar di muka. Apalagi setiap hari harus praktek di Lab dengan metode riset yang dekat dengan api, asap dan hawa panas (suhu tanur hingga 1000 Celcius) oh my god, sudah pasti keringat dan minyak. Sabar sabar…

Temanku menyarankan untuk berobat ke dokter. Awalnya aku takut ke dokter, takut ketergantungan, takut tidak cocok, takut muka jadi tipis, takut dengan segala treatment (takut facial). Intinya sih udah takut duluan. Tapi setelah didorong oleh teman akhirnya aku berangkat juga ke dokter  temanku itu. Aku lupa nama dokternya. Tempatnya ada di cempaka putih. Dokternya perempuan. Tempatnya selalu ramai. Uniknya tempat ini, walau ramai banget, tapi kita mengantri tidak mendapat tiket atau daftar dulu. Tidak ada janji terlebih dahulu, langsung datang, duduk lalu perhatikan muka yang sudah duluan duduk disana. Tidak ada selak menyelak, giliran masuk ketemu dokter inisiatif diri sendiri dengan toleransi tinggi, kalau semua muka yang kita lihat saat pertama kali datang sudah tak ada, baru giliran kita. Dokter cuma bilang “selanjutnya…” . Jadi kesadaran diri sendiri, tau diri ya..  Dokter sekaligus resepsionis dan kasir, sehabis konsultasi kita dapat obat dan langsung bayar disitu.

Kalau dilihat dari para pasien yang sedang mengantri, muka mereka tidak seperti yang ku takutkan ( tipis dengan wajah putih pucat yang jika kena panas matahari langsung berubah seperti kepiting rebus). No. Masih standar putih wajahnya malah bukan seperti orang yang berobat ke dokter kulit. 

Well, saat awal konsultasi aku ditanya tentang riwayat muka. Dia bilang Ponds terlalu keras di mukaku jadi aku harus stop pakai itu. Aku dikasih face wash, obat jerawat dan krim pagi dengan total biaya semuanya sekitar 300 ribuan. Setelah obat habis baru control kembali. Obat jerawatnya sangat ampuh ! Top ! Bentuknya cairan pink dengan endapan belerang, baunya sangat menyengat. Dipakainya setiap malam mau tidur. Jerawat  dalam semalam langsung hilang. Untuk jerawat besar butuh waktu 2 – 3 hari baru kempes dan kering dengan sendirinya. Sebulan jerawatku hilang… Lalu aku putuskan untuk control kembali. Kali ini aku dikasih krim malam. Obat jerawatnya di stop, karna sudah tidak berjerawat lagi. Kontrol selanjutnya jika krim malam nya habis. Selanjutnya control setelah beberapa kali krim malamnya habis baru ganti variant yang lain, sepertinya ada penambahan dosis. Perawatan di sini tidak boros biaya. Aku dilarang facial karna mukaku masih sangat sensitive dengan jerawat. Dalam setahun aku bisa control sebanyak 2 – 3 x. aku seneng banget akhirnya aku bisa pegang wajahku mulus terlebih di daerah dahi yang tak pernah mulus hehehe.. Dokter bilang, untuk menghilangkan bekas jerawat dan bolong  itu perlu waktu yang lama tidak instant jadi mesti sabar. Pengobatan jerawat disini hanya dikasih krim, no treatment at all.

But, setelah 2 tahun berjalan. Tidak ada perubahan untuk bekas jerawat & bolong. Hanya saja muka jadi lebih cerah, less oily dan little bit glowing. Aku ingin pindah ke tempat lain. Sebenarnya muka dokter itu juga tidak mulus, banyak terdapat bekas jerawat walau tidak kemerahan seperti aku. Akhirnya aku memutuskan untuk berhenti. Senangnya, mukaku tak muncul jerawat lagi walau berhenti menggunakan obat dari dokter. Berarti tidak ketergantungan.
Mulai memakai produk yang ada di pasaran lagi membuat mukaku jadi berjerawat lagi. Akhirnya aku balik ke dokter itu. Dokter memarahiku karna aku harus mengulang perawatan dari awal, hehhe.. Tapi reaksi yang ditimbulkan berbeda dengan saat pertama kali treatment dulu. Mukaku menjadi sangat kering dan seperti ular ganti kulit, walau setelah bagian yang terkelupas menjadi glowing dan halus, tapi aku sangat sedih tak bisa memakai bedak tabur. Bedak tabur akan membuat kulit yang terkelupas menjadi terlihat dengan jelas. Di kantor jadi di bully ular ganti kulit. Huuft... 2 bulan keep positive thinking tapi akhirnya aku putuskan untuk benar – benar berhenti dengan dokter ini.


Seperti apa kisah perjalananku mengobati jerawat selanjutnya? Nantikan part berikutnya ya…


12 komentar :

  1. Semua ny perlu trial dan eror ya kak. Lalu dukungan dari sekitar, kita juga perlu kayanya.
    Aku dulu waktu SMP cuma sebiji di dahi tp susah ilang ny, kalaupun hilang paling nanti seminggu numbuh lg d tempat yg sama.

    Akhirny coba2 googling karna waktu itu blm tau bgt tntng skincare dan gak ada temen sekolah yg tau dan temen buat sharing.

    Nungguin next part ny ahh~ :-)

    kawaii-diary98.blogspot.com

    BalasHapus
    Balasan
    1. iyak, gak ada temen sharing itu susah.. Untung ada blog yaakk.. Jadi bisa baca review ini itu.

      Hapus
  2. Halo, kisahnya mirip aku ya :( jerawat memang nyebelin. Dlu ak jg sampe putus asa pergi ke dokter tp balik jerawatan lagi stlah pake mizon hahah. Coba deh pake serum ost c20, ak ada bahas di blog ku (nonaketik.com). Semoga membantu dan smangat :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. makasih infonya, aku dah mampir ke blog kamu.. btw, i like ur blog..

      Hapus
  3. Aku juga dari dulu ada masalah jerawat. Emang gak separah yang difoto kamu sih, tapi meruntus kecil2, dan gak pernah bisa hilang. Ntar hilang satu, numbuh satu lagi. Apalagi kalo lagi mens, ampun. Udah bolak balik ganti perawatan muka, halus enggak sebel iya. Hahahaha.

    Sebulan lalu akhirnya aku ke Erha, soalnya kulit makin bermasalah. Pipinya kering, tapi T zone berminyak, berjerawat. Lumayan sih di Erha, cuma emang biayanya agak ga nahan :B

    BalasHapus
    Balasan
    1. aku takut ke erha, soalnya beberapa temen yang ke erha mukanya putih tapi kalau kena sinar matahari sebentar langsung kaya kepiting rebus. Jadi takut tipis kulitnya sis. Tapi seneng denger kalau cocok di kamu.

      Hapus
  4. Aku juga begitu, ke dokter sempet ilang lalu muncul lagi mba. Nah setelah mempelajari, ternyata sumbernya dari ketidakseimbangan hormon. Tapi akhirnya sekarang muka aku udah jauh lebih bersih mba, dibanding sebelumnya. Ini masih ngobatin bekasnya juga, tapi sudah jauh lebih baik sekarang. Saya berhasil dengan produk natural, semuanya natural. main-main ke blog saya mba,saya dedikasikan untuk orang-orang dengan adult's acne. hehehe. Ini link pengalaman saya sampai muka saya jauuuh lebih bersih dari sebelumnya.
    Semoga bermanfaat :)

    http://shaviology.blogspot.com/2015/05/how-i-cure-cystic-acne-naturally.html

    BalasHapus
    Balasan
    1. aku udah mampir ke blog kamu.. Nice info dear. Kita sama2 berjuang yaa melawan jerawat. Menurutku natural produk memang ampuh. Aku juga kadang memakai diy mask yang membantu mengurangi jerawat.

      Hapus
  5. wah kita sama
    aku semenjak puber usia sepuluh tahun sudah mulai jerawat. Bahkan kayanya lebih parah lagi. SD-SMP nggak ada dirawat karena nggak ngerti SMA mulai belajar walau setengah-setengah. sempet ke dokter, pakai ini itu, herbal. nggak mempan juga. Karena hormonal kali yaa..katanya sih kalau udah nikah jerawatnya nggak bakaln ada lagi. ternyata enggak, setelah nikah karena makeup wedding terlalu keras dan nggak cocok wajahku jadi kebanjiran jerawat dan terparah yang pernah ada hiks.
    Tapi syukurnya setelah nikah budget nambah dan mulai ngerti kulit dan skincare yang cocok. Alhamdulillah mulai sembuh. Yang penting sih sabar dan konsisten, nggak ada bisa instan.

    tetap semangat :)

    http://reistilldoll.blogspot.com/

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah sama kya aq, banyak yg bilang setelah nikah jerawat berkurang. Awalnya bingung apa hubungannya tapi trus aku nemu lhooo hubungannya, hehhee.. Nanti deh aku share di post berikutnya ttg my acne story

      Hapus
  6. haaa sama banget. dulu aku juga (sampe sekarang sih) jerawatan. pernah ke dokter kulit juga. tapi gitu deh ya merah sensitif dll. akhirnya berenti dan beli krim2 otc aja kaya esteelauder skii lancome gitu2. skrg sih mendingan dan udah ga ngambek. paling jerawat ada 1 dua. pori2 aja yg gede. nice post!

    BalasHapus
    Balasan
    1. hello kakak... aku juga sekarang lagi mau coba pake SK II nih mudah2an cocok. Oia aku tadi mampir ke blog kakak, jadi pengen coba facial di sampar juga nih..

      Hapus

Back to Top