Kanker serviks adalah penyebab
kematian wanita nomor dua di dunia. Salah satu gejala awalnya adalah keputihan
yang tidak normal. Sebagai wanita ternyata kita sendiri belum paham betul
tentang area kewanitaan yang kita miliki. Sudahkah kita merawat miss v dengan
cara yang tepat?
Saat awal menikah, aku sempat kaget karena tiba – tiba di celana dalam terdapat lendir bening dan terkadang berwarna putih agak banyak. Beda dari keputihan biasanya. Eh ini kenapa ya? Aku sedikit panik. Tapi mau tanya ke siapa tentang hal ini? Aku tanya ke suami juga beliau tidak mengerti tentang hal seperti itu.
Akhirnya kami memutuskan untuk
bertanya ke SpOG di rumah sakit. Untuk menggali informasi tentang keputihan
saja kami harus menunggu selama beberapa jam dan harus bayar konsultasi.
Alhamdulillah ternyata masih dalam taraf normal. Dokter bilang setiap sebelum
dan sesudah berhubungan seharusnya area kewanitaan dibasuh sehingga keadaannya
selalu bersih. Apalagi kalau baru menikah, maka akan ‘kaget’ miss V nya.
Hooaaallaaaahhh baru tau kan. Maklum penganten baru ya kan.
Begitu aku lihat bahwa Hijup
& Softex menyelenggarakan Blogger Gathering bertemakan “Ngobrol Sehat Bebas
Worry” dengan narasumber dr. Bram SpOG dan kak Lulu Elhasbu, aku langsung
daftar. Kapan lagi kan bisa mendapat ilmu seputar area kewanitaan secara gratis
langsung dari dokter SpOG dan tanpa antri. Alhamdulillah aku terpilih untuk
menghadiri acara yang diselenggarakan di restaurant Eastern Opulence.
Area kewanitaanku termasuk sensitif. Kalau bepergian ke luar rumah dan pipis di toilet umum yang air untuk ceboknya kurang bersih, maka pasti dalam beberapa jam timbul keputihan. Walau keputihan hukumnya masih sah dalam shalat namun tetap tidak nyaman. Hal ini juga ternyata dialami oleh mamaku. Darinya aku belajar sering membawa panty liner kalau bepergian. Jadi kalau mau shalat tinggal dicopot saja panty linernya. Namun karena kulit kami juga sama – sama sensitif jadi kami memang tidak tahan memakai panty liner lama – lama. Area yang lembab dan gesekan dengan panty liner suka membuat area pantat lecet atau tiba – tiba ganti kulit karna tidak cocok dengan bahan yang ada dalam panty liner. Ternyata hal ini dibenarkan oleh dr. Bram. Memakai panty liner hanya boleh maksimal 3 jam saja. Area miss V yang terlalu lembab bisa mempercepat perkembangbiakan bakteri jahat. Kalau dibiarkan terus menerus maka kesehatan reproduksi kita juga menjadi terancam.
Selalu bawa panty liner saat bepergian |
Keputihan atau flour albus adalah kondisi vagina saat mengeluarkan cairan atau lendir menyerupai nanah. Keputihan, tidak selamanya merupakan penyakit karena ada juga keputihan yang normal. Oleh karena itu keputihan dibagi menjadi 2 yaitu keputihan normal dan abnormal. (Bahari,H.2012).
Keputihan normal memiliki ciri yaitu lendir bening, tidak berwarna, tidak berbau dan tidak disertai dengan rasa gatal. Keputihan abnormal ditandai dengan banyaknya jumlah lendir yang keluar, berwarna putih atau kekuningan disertai dengan bau yang tak sedap dan menyengat. Selain itu juga timbul rasa gatal dan terkadang rasa nyeri. Bahkan rasa nyeri seringkali dirasakan ketika berhubungan seksual. Hal ini karena daerah kemaluan yang bengkak karena infeksi.
dr. Bram SpOG menjelaskan
sebenarnya kita tak perlu terlalu khawatir dalam merawat area kewanitaan. Yang
tepat adalah kita harus tahu cara merawat area kewanitaan dengan benar karena
miss V mempunyai bakteri baik yang menjaga daerah kewanitaan secara alami. Yang
perlu kita lakukan adalah menjaga kebersihan vagina dan hindari lembab terlalu
lama pada vagina. Cara merawat vagina yang paling mudah dan dilakukan sehari –
hari adalah dengan membasuh vagina dari arah depan ke belakang lalu keringkan
area vagina. Hindari pemakaian celana dalam yang tidak menyerap keringat
dan yang terlalu ketat. Hindari
penggunaan pembalut yang tidak baik.
Lalu jika kita sudah mengalami
keputihan yang tidak sehat, bagaimana cara mengatasinya? Cara alami yang bisa
kita lakukan adalah dengan membasuh kemaluan dengan air rebusan daun sirih.
Resep ini merupakan ajaran turun temurun dari nenek moyang kita. Daun sirih
yang merupakan dedaunan asli Indonesia ini dikenal sebagai daun antibakteri.
Aku pernah mencobanya girls saat area miss V sedang bermasalah and it really
works ! Tapi aku sungguh tidak tahan baunya.
Non Gel, darah haid mudah dibersihkan |
Sirih Protection Technology. Melindungi
area kewanitaan secara alami dan higienis. Mengandung ekstrak daun sirih asli, bukan
scented atau hanya menggunakan parfum berbau daun sirih
Breathable Layer. Lapisan
sirkulasi udara untuk cegah lembab. Adem girls, tidak lembab jadi bisa
mengurangi resiko lecet.
Pillow-feel top sheet. Permukaan senyaman bantal. Permukaan yang bertesktur memberi efek lebih empuk saat digunakan.
Absorb in 1 second. Mampu
menyerap dalam 1 detik. Ini beneran aku coba praktekan. Aku menuang beberapa
tetes air ke panty liner dan hasilnya memang langsung kering lagi dalam waktu 1
detik. Great job!
- Extra Heavy Flow Slim 36 cm
- Extra Heavy Flow Slim 29 cm
- Regular Flow Slim 23 cm
- Panty Liners Hypo Allergenic 18 cm
- Panty Liner
- Panty Long and Wider 18 cm
Aku tidak bisa menggunakan
sembarang panty liner atau pembalut. Aku telah mencoba hampir semua merk
pembalut yang ada di supermarket. Ternyata hal ini juga pernah dialami oleh kak
Lulu Elhasbu. Kalau kak Lulu memang penasaran dengan berbagai merk dan jenis
pembalut yang beragam, kalau aku mencari yang aman di kulitku, tidak
menimbulkan alergi. Hasilnya sedikit merk pembalut yang aman untuk kulitku. Softex
termasuk merk yang aman terhadap kulitku. Softex Daun Sirih tidak mengandung chlorine sehingga relative aman untuk kulit yang sensitif.
Bersama kak Lulu |
Karya Flatlayku yang menarik perhatian juri |
Nah girls, kalian mau voucher
Hijup juga tidak? Kamu bisa gunakan kode voucher HIJUPSFTXJAKARTA saat
berbelanja di Hijup. Masa berlaku voucher hingga 22 Juni 2018.
That’s it acara Hijup x Softex
yang fun dan juga banyak menyerap ilmu. Thank you Hijup dan Softex.
Daftar Pustaka
Fatmasari Rafiqah, 2014, "Rebusan Daun Sirih Merah Berpengaruh Untuk Mengurangi Keputihan Pada Remaja Putri Di RW 07 Dan RW 09 Desa Karangpucung Purwokerto Selatan", Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah, Purwokerto.
Harman Dhita Try Armianti, 2013, "Efektivitas Anti Bakteri Ekstrak Daun Sirih (Piper Betle Linn) Terhadap Bakteri Enterococcus faecalis (Penelitian In Vitro)", Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Hasanuddin, Makassar.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar