Destinasi wisata ini tidak pernah
aku dengar sebelumnya. Aku mendapatkan rekomendasi tempat ini dari pemilik
restoran Urfadan, tempat kami makan
malam dengan Ergin Anly dan keluarganya. Dia bilang tempat ini tak biasa dan
indah karena terletak di dalam bawah tanah. So, besoknya setelah dari Hagia
Sophia kami langsung mencari tempat tsb. Saat menanyakan tempat ini kepada
orang – orang sekitar aku hanya menyebutnya Underground Museum karena aku lupa
nama dalam Bahasa Turkinya. Ternyata namanya adalah Yerebatan Sarayi.
Harga Tiket
Sayang sekali Museum Pass tidak
berlaku di tempat ini. Kami harus membayar 20 TL per orang untuk masuk ke
museum ini. Mungkin karena alasan ini juga kali ya tempat ini jadi sepi turis. Tempat
ini tidak seramai Hagia Sophia dan The Blue Mosque yang berdekatan lokasinya
dengan Museum ini.
Sejarah Singkat Yerebatan Sarayi
Yerebatan Sarayi atau Basilica
Cistern adalah penampungan air pada jaman Romawi yang terletak di bawah kota
Konstantinopel. Bangunan ini dibangun pada abad ke-6 pada masa pemerintahan
Kaisar Byzantium Justinian I dengan total pekerja sebanyak 7000 orang. Tempat
ini mampu menampung 100.000 ton air pada masanya, namun saat ini tingginya hanya
beberapa meter air saja.
Ikon dari tempat ini adalah
adanya patung Medusa. Medusa adalah dewi Yunani kuno yang digambarkan memiliki
rambut ular dan siapa saja yang menatap matanya maka seketika berubah menjadi
batu. Patung medusa terletak di bawah pilar. Asal patung kepala medusa tidak
diketahui, meskipun diperkirakan patung kepala dibawa ke sumur setelah
dikeluarkan dari bangunan periode Romawi akhir. So masih jadi misteri nih
ceritanya girls.
Istana Tenggelam
Karena letaknya yang dibawah
tanah dan terdapat genangan air di dalamnya maka tempat ini juga sering disebut
istana tenggelam. Pilar – pilar marmer yang kokoh dan besar menjulang ke atas membuat
tempat ini terlihat megah. Penerangan istana berupa lampu kuning kecil yang
ditempatkan di setiap bagian bawah pilar. Suara gemericik air berpadu dengan
alunan musik klasik misterius menjadikan
tempat ini so magical. Kita berjalan
diatas jembatan. Di bawahnya kita bisa melihat genangan air beberapa meter dan
terdapat banyak koin. Kalau kamu beruntung kamu juga bisa melihat beberapa ikan
yang berenang – renang.
Okay sebenarnya sedikit seram
sih. Lantai istana ini basah dan pilar – pilarnya juga terlihat basah terdapat
air yang rembes dari atas sepertinya. Lembab dengan lampu remang – remang dan
alunan musik misterius rasanya seperti berada di tempat angker, atau tempat
jin. Tempat ini sebenarnya luas, tapi kami tidak tertarik untuk menjelajah
semua. Hamparan bangunan ini seperti
labirin berkotak – kotak.
Jika kamu menonton film Inferno,
istana ini menjadi salah satu set pengambilan gambar. Diceritakan di film, pada
hari itu Yerebatan Sarayi dijadikan lokasi penampilan acara musik orchestra.
Para pemain orchestra bermain di lantai yang terendam air sedangkan para tamu
berada di atas jembatan – jembatan. Alunan musik yang pasti menggema pasti
keren ya kedengarannya. Mungkin jika kamu mau kesini bisa cari info tentang
jadwal pagelaran music tsb. Pastinya jadi menambah daya tarik untuk berkunjung
kesini selain melihat patung medusa saja.
Berfoto Ala Keluarga Kerajaan Ottoman
Begitu kamu masuk Yerebatan
Sarayi, ada booth foto yang unik. Kamu akan difoto oleh photographer dengan
menggunakan busana ala keluarga kerajaan Ottoman dengan set seperti ada di
ruang tamu Topkapi Palace.
Sebenarnya berfoto dengan gaya
seperti ini tak hanya ada di Yerebatan Sarayi. Aku juga melihat beberapa studio
menawarkan hal yang sama di Grand Bazaar. Tapi harganya lebih murah di
Yerebatan Sarayi dan lagi background yerebatan sarayi yang gelap misterius menjadi
nilai plus tersendiri.
Pilihan baju dan aksesoris lumayan
banyak. Sebalnya, sesi pemotretan kami berlangsung sangat kilat. Jadi aku belum
melihat semua isi lemari mereka dan aksesoris yang mereka punya. Aku kurang
menikmati sesi foto – fotonya. Pak suami itu orangnya panikan, takut banget
telat. Flight kami kembali ke Maroko adalah jam 6 sore tapi jam 11 siang pak
suami sudah was – was untuk segera berangkat ke Airport. Jadi beliau minta
untuk sesi pemotretan dilakukan secara kilat. Langsung jeprat jepret aja.
Padahal sebenarnya kamu bisa request gaya begini begitu lho.
Harga yang ditawarkan memang agak
mahal menurutku tapi worth it to try. Kami ambil full package dimana bisa
mengambil softcopy dalam bentuk CD, 1 cetakan kanvas kecil untuk pajangan di
meja, 1 cetakan canvas yang lebih besar untuk pajangan di dinding dan 1 cetakan
dengan bingkai foto yang ada lampunya. Semuanya high quality.
Photografer dan penata gayanya
juga bagus, mereka benar – benar memperhatikan modelnya. Sering membenarkan
baju, letak property agar terlihat bagus di kamera. Jadi tidak asal jeprat
jepret ya. Sesekali pak Photografer memperlihatkan hasilnya dulu di kamera
kalau bagus lalu lanjut foto kembali dengan gaya selanjutnya. Hanya saja karena print canvas
ini membutuhkan waktu, sebaiknya kamu berfoto dulu baru menjelajah isi Yerebatan
Sarayi.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar