Translate

Sabtu, 22 Agustus 2015

Olay White Radiance

Holla girls….
Sewaktu pindah ke Palembang, aku berniat untuk berhenti menggunakan krim dokter. Aku tak mau ketergantugan obat dokter. Sebelumnya aku menggunakan krim racikan dr Nadine SPKK. Jika ingin tahu lebih lanjut tentang dr ini, bisa baca di post aku yang ini

Alhamdulillah walau berhenti menggunakan krim dokter, kulit muka ga breakout. Hanya saja ini bekas jerawat masih ada. Sebulan pertama aku masih kalem tanpa menggunakan krim pagi atau krim malam apapun. Aku hanya menggunakan sabun cuci muka Mazaya. Review lengkapnya bisa kalian baca di post ini . Maklum aku ibu rumah tangga jadi jarang keluar rumah. Tapi Lama kelamaan kulitku jadi kusam dan kasar. Akhirnya aku memutuskan untuk mencari pelembab. Sempet bingung dan ragu juga, karna kulit muka ini memang sangat sensitive, gampang breakout jerawatan. Lalu aku baca post agnes oryza yang setia memakai olay, kulit wajahnya menjadi glowing natural. Aku jadi tertarik. Ternyata olay mengeluarkan seri tester, waahh senangnya bisa buat trial dulu ini cocok apa tidak. Mudah – mudahan cocok yaaa…




Setelah mencari informasi di fanpage Olay Indonesia (adminnya rajin balas comment lho), seri white radiance ini lah yang bisa memudarkan bekas jerawat plus ada SPF dan UV protection. Sebenarnya seri White Radiance memiliki beberapa set produk mulai dari cuci muka, toner, pelembab siang & malam hingga serum. Namun, aku mencoba satu dulu kalau cocok baru beli full set nya

Packaging :





Ukurannya mini, imut – imut hehhe… Sangat travel friendly. Terbuat dari plastic bening sehingga kita bisa melihat produknya.

Ingredients :



Formula :





Krimnya berwara krem muda. Teksturnya sedikit cair dan berminyak. Saat diaplikasikan ke wajah tidak mudah meresap pada kulit.

Hasil :
Setelah menggunakan krim ini, wajah memang terasa lebih lembab. Namun beberapa jam kemudian, daerah pipiku memerah dan panas. Aku pun langsung mencuci muka hingga bersih. Keesokan harinya aku coba memakai krim ini lagi, sayang hasilnya sama seperti kemarin, pipiku memerah dan panas. Aku lanjutkan trial hingga hari ketiga namun hasilnya tetap sama. Huuft.. Kulitku alergi yaa tak bisa menggunakan krim ini, sayang sekali padahal aku sangat berharap pada krim ini. Dan setelah hari ketiga itu, muncul lah jerawat besar di pipi.. hiks… Okay enough for this cream…
Anyway, pas aku ke Jakarta ternyata mamaku juga sedang mencoba memakai olay. Namun beliau menggunakan seri yg 7 total effect. Aku penasaran dengan olay, aku coba memakai krim ini. Ternyataaaa…… huaaa beberapa jam kemudian pipiku mulai memerah, langsung deh buru – buru cuci muka untung besoknya ga keluar jerawat. Hmmmm kenapa yaaa kok aku ga bisa pakai olay?? Padahal di mamaku baik – baik saja. Beliau malah mukanya cerah, lembab dan putihan malah. Enaknya bisa cocok sama olay.

Sooo pencarian krimku belum selesai…. Ada yang mau saranin krim apa yang bagus buat kulit sensitive dan mudah berjerawat buatku??

Kamis, 13 Agustus 2015

My Acne Story - Part 3

Masalah jerawat sudah mulai membaik, saatnya mulai mencari cara untuk menyamarkan bekas  jerawat. Jika kamu tertinggal cerita sebelumnya, bisa baca di post my acne story part 1 dan part 2





Selanjutnya aku memutuskan untuk berobat ke dokter Adiana Muniarti Spkk yang berada di daerah kramat jati. Dokter praktek di RS Polri Kramat Jati pada pagi hari dan sore membuka praktek di klinik pribadinya yang bernama Dianindra Skin Care. Dianindra ini berlokasi di Jl. RS Polri no.2, tepat di gang masuk saat kita akan menuju RS polri. Di klinik ini juga terdapat tempat untuk facial.
Dokter Adiana umurnya sekitar 40 – 50 tahun (mungkin) tapi mukanya mulus hampir tak berkerut. Tapi tekstur kulit yang sudah turun menandakan bahwa dokter sudah berumur. Pori – porinya tak terlihat, sempet berpikir nyamuk kepeleset mungkin kalau hinggap di mukanya, hehhee… Ah, dokter berjilbab. Entah mengapa hati ini menjadi tenang, berharap produknya halal.
Konsultasi pertama dokter bilang komedoku terlalu banyak sehingga menyebabkan jerawat. Jerawat yang belum muncul juga banyak. Akhirnya aku dikasih resep untuk ditebus di apotik. Apotiknya ya apotik klinik ini juga, tapi manajemennya rapi. Kita tak bisa langsung datang konsultasi. Kita harus membuat janji via tlp pada pagi hari. Untuk konsultasi dibatasi 50 pasien per hari sedangkan untuk facial hanya 40 pasien per hari. Untuk facial bisa langsung datang tanpa janji dulu kecuali untuk tindakan yang dilakukan langsung oleh dokternya seperti misalnya radio frekuensi treatment. Obat yang kutebus adalah face wash, obat jerawat, krim malam dan sunblock. Total biaya semuanya dibawah 300 ribu. 2 minggu kemudian aku harus facial.  Face washnya berbentuk gel hijau dengan busa yang sedikit. Obat jerawatnya berbentuk cairan yang dikemas dalam botol kecil berpipet. Obat jerawat ini ada antibakterinya. Krim malamnya berwarna kuning dan harus selalu disimpan di kulkas. Pernah aku lupa taruh di kulkas, keesokan harinya krim ini mengeras. Untuk sunblock, entah berapa SPF nya tapi jika memakai kebanyakan akan meninggalkan white cast jika kita foto menggunakan blitz.

Setelah 2 minggu, saatnya facial. Aku menggunakan treatment khusus acne, menggunakan ion – ion gitu (pegang tongkat besi lalu seperti kesetrum) dengan serumnya tea tree oil. Baru kali ini aku facial sampai ketiduran, hehhe.. Sakit c pas di pencet komedo apalagi saat mengeluarkan mata jerawat yang belum tumbuh. Tapi setelah itu badan relax karna dipijat apalagi jika kita tambah paket totok wajah untuk massage. Enak deh ! Biaya facial sekitar 250 ribu kalau tidak salah ingat, hehhe.. Facial disini juga banyak pilihannya, ada facial oksigen, microdermabrasion, chemical peeling, radio frequency, dll. Namun untuk treatment itu harus konsultasi dulu ke dokter.
Bagaimana hasilnya ?
Obat jerawatnya kurang cepat mengatasi jerawat. Obat ini tak membuat jerawat menjadi kering, tapi akan mengempes dengan sendirinya. Kalau sudah kempes tapi matanya belum keluar, bekasnya malah jadi hitam dan seperti masih tersimpan di permukaan kulit itu jerawatnya. Ujung – ujungnya nanti pas facial, dipencet juga untuk mengeluarkan matanya. Biasanya klu mata jerawat udah keluar aku coba menggunakan masker DIY untuk memecahkan jerawat. Saat PMS masih suka datang 2 – 3 jerawat.
Tapi untuk menyamarkan noda bekas jerawat, it works ! Bisa dilihat di gambar berikut.







Aku rutin menggunakan obat – obat dari dokter ini selama 2 tahun lalu akhirnya berhenti. Aku merasa jenuh. Walau bekas jerawat memudar, namun tak sebanding dengan  2- 3 jerawat yang terus kuhasilkan setiap bulannya. Kesimpulannya obat dokter ini memang ampuh untuk menyamarkan bekas jerawat namun tak ampuh membasmi jerawatku. Hal ini kebalikan dengan dokterku sebelumya, ampuh mengatasi jerawat tapi tak ampuh mengatasi noda bekas jerawat. Temanku yang dulu menyarankan dokter ini, dia perawatan selama setahun dengan hasil yang sangat memuaskan, semua noda bekas jerawatnya hilang. Bahkan saat dia memutuskan untuk berhenti dan berpaling ke wardah, dia tak mengalami purging. Biasanya kan kalau berhenti menggunakan krim dokter, akan terjadi purging atau timbul jerawat – jerawat. Mudah – mudahan setelah aku berhenti aku juga tak mengalami purging.
Nantikan post aku selanjutnya untuk mengetahui apakah aku purging atau tidak setelah berhenti dengan krim dokter ini yaa…


Fyi, aku pernah di klinik ini sampai hampir tutup sekitar jam 9 malam. Saat itu aku sedang menunggu adikku yang masih di ruang facial. Lalu ada 2 orang datang menunggu dokter hingga semua pasiennya selesai. Ternyata mereka adalah orang audit dari BPOM. Mereka lalu diantar dokter masuk ke ruang apotik dan ke ruangan lainnya. Beberapa bulan kemudian di kemasan krim – krim terdapat no registrasi dari BPOM.

Minggu, 09 Agustus 2015

My Acne Story - Part 2



Butuh waktu cukup lama untuk bisa menceritakan perjalanan jerawatku ke publik dengan menunjukkan beberapa fotoku dengan jerawat yang banyak. Thats why aku baru publish cerita jerawat di tahun 2013. 



In reality, my acne worst than in image. However the camera isn't good cause i just use camera phone. Semua cerita tentang 'my acne story' kubuat hanya untuk dokumentasi pribadi. Semua produk yang kupakai belum tentu bisa berhasil di kamu, skincare itu cocok - cocokan ya. But i hope it can help to solve your acne problem too dear.

Akhirnya aku memutuskan berhenti perawatan dari dokter, kamu bisa baca cerita sebelumnya di post ini

Sekarang aku mencoba berbagai macam skin care di pasaran. Karna sedang booming Korean skin care, aku coba menggunakan beberapa brand dari korea. Mulai dari the face shop, Innisfree hingga Etude House.

sumber : google

 Aku menggunakan face wash dari the face shop herb day mung bean. Suka dengan hasilnya, kulit berminyak jadi lebih terkontrol. 

sumber : fanserviced-b.com

Untuk jerawat aku coba menggunakan patch jerawat dari Innisfree. Patch ini semacam tempelan bening yang ditempelkan di jerawat semalaman. Strip pertama ampuh di jerawat namun entah kenapa saat repurchase, strip keduanya tak ampuh lagi mengatasi jerawat. Akhirnya aku beralih ke etude clinic (reviewnya bisa lihat disini)


Sampai suatu hari, waktu yang benar – benar hectic datang.. SKRIPSI
Aku benar – benar berjuang menghadapi skripsi, demi target 4 bulan menyelesaikan skripsi. Aku ambil kuliah kelas karyawan karna aku masih bekerja di suatu perusahaan swasta. Senin – jumat aku bekerja, sabtu dan minggu aku kuliah. Itu jadwal normal. Sabtu minggu aku habiskan waktu di kampus dari pagi hingga malam (sampai perpustakaan tutup dan jadi penghuni terakhir perpustakaan). Hingga suatu hari yang sangat hectic datang, 2 minggu sebelum sidang skripsi aku dibuat shock oleh dosen pembimbing. Beliau baru ingat akan suatu perhitungan sederhana tapi berdampak signifikan pada hasil skripsiku. Beliau menyuruhku untuk memperbaikinya dalam waktu kurang dari 2 minggu jika ingin tetap ikut sidang putaran pertama yang jatuh pada bulan Ramadhan ini. Sumpah, seperti disambar petir saat itu ! Fyi, aku mengambil tema six sigma untuk skripsi. Untungnya aku diberi kemudahan, aku diperbolehkan hanya mengambil data dari kantor untuk sisa data 3 bulan. Perjuangan merombak skripsi pun dimulai. Seminggu pertama minta kerja shift 2. Di sela – sela kerja, aku sekalian mengambil data di ruang arsip. Aku harus menghimpun data 3 bulan terakhir dengan waktu sesingkat – singkatnya. Pulang kerja begadang sampai pagi untuk mengolah data. Sampai satu minggu terakhir, pagi  ke kampus, malam kerja. Iya aku shift 3 di kantor yang jam kerjanya dari jam 22.30 sampai jam 05.30 pagi. Pulang dari kampus langsung ke kantor, mau itu sampe kantor 7 malam atau jam 9 malam, langsung kerja. Kerjain jobdesc hari itu biar malamnya bisa buat tidur, hehehe.. Lumayan bisa tidur 3 – 4 jam di kantor. Fyi, aku kerja di daerah pulo gadung sedangkan kampusku di daerah meruya kebon jeruk dan aku menggunakan transportasi motor yang kira – kira memakan waktu 1,5 jam. Seminggu menjalani hari yang begitu padat, jam tidur kacau, begadang,makan sembarangan, jarang cuci muka sebelum tidur dan stress berlebih, akhirnya membuat jerawat makin bersemi. AKU CUEK! Demi skripsi ! Alhamdulillah semua terbayar dengan hasil skripsi A. Yippiiee…

senyum mencoba untuk tetap tegar

Selesai skripsi, baru deh aku memperhatikan kondisi kulit yang memang terparah sepanjang masa aku punya jerawat. Seorang teman menyarankan untuk membeli tea tree oil dari the body shop. Reviewnya disini. Its my savior ! Aku juga mencoba berbagai macam DIY mask yang ampuh. Jerawat sudah baikan, paling hanya ada 1 atau 2 saat PMS and its okay to me. Lalu temanku menyarankan untuk berobat ke dokter lagi untukmenghilangkan bekas jerawat. Kali ini ke dokter kecantikan langganannya yang berlokasi di kramat jati. Temanku itu dulu mukanya juga banyak, bekas jerawat hitam – hitam (bekas jerawatku merah – merah) namun sekarang mukanya bersih, tak ada bekas jerawat. Bahkan aku sempat tak percaya awalnya kalau dia pernah mengalami masalah jerawat. Aku baru percaya setelah melihat foto dia tempo dulu.


Next post aku akan menceritakan pengalaman berobatku ke dokter kulit – my acne story part 3

Sabtu, 08 Agustus 2015

Tea Tree Oil The Body Shop

Hello.. Sebenarnya aku mulai memakai produk ini sudah lama sekali yaitu sejak tahun 2013. Sebelumnya aku share  review produk ini melalui akun instagramku. Karna banyak yang meminta untuk menulis reviewnya di blog, maka ini lah reviewna di blog yaaa. Aku masih setia menggunakan produk ini walau sekarang sudah tahun 2015 atau sudah 2 tahun ya.....


Mari kita flashback saat aku pertama kali mengunakan produk ini. Sehabis skripsi, jerawat di muka seakan meledak. Banyak sekali. Lalu seorang teman menyaranku untuk memakai tea tree oil dari the body shop. Okay, I’ll try.





Packaging :
Terbuat dari botol kaca kecil yang kuat, tak mudah pecah. Punyaku sudah jatuh beberapa kali tapi tak pecah. Ukurannya hanya 10ml tapi bisa kepakai hingga 6 bulan. Tutup packagingnya unik, walau tutup ulir namun tak mudah dibuka. Selain diputar kita juga harus sedikit menekannya agar mau terbuka. Ujung botol berbentuk lubang kecil. Oil yang keluar jadi berbentuk tetesan – tetesan yang mudah diatur.

Formula :
Tea tree oil memiliki bau yang sangat khas dan tajam. Menurutku sekilas seperti bau minyak kayu putih. But I like the smell. Ada sensasi unik saat menggunakan oil ini. Jika dioleskan pada jerawat yang meradang, jerawat seperti ditusuk – tusuk. Cenat cenut rasanya. Gejala ini akan hilang dalam beberapa menit.
How I apply ?
Setiap malam sebelum tidur. Oleskan tea tree oil menggunakan tangan langsung ke jerawat. Bersihkan keesokan paginya. Terkadang aku juga menambahkan 3 tetes tea tree oil pada DIY mask yang sering aku buat. Rasanya bikin masker ini jadi cool.

Hasil :
Alhamdulillah it works ! Kalian bisa lihat hasilnya di foto ini






I really recommended for you girls…
Back to Top